BURMESO, Papuaterkini.com – Tokoh masyarakat Kabupaten Mamberamo Raya, Mada Rumaikewi meminta kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk menarik seluruh prajurit Satgas Pam Rahwan Yonif 755/Yalet untuk ditarik dari Kasonaweja, Mamberamo Raya.
Penegasan itu, disampaikan Mada Rumaikewi yang juga Ketua DPRD Mamberamo Raya periode 2014-2019 dalam pertemuan bersama Wakil Bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britai, SIP, Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Alexander Louw, SH dan Sekda Mamberamo Raya, Suwita, SSos, MEc.Dev di Kantor KPU Mamberamo Raya, Kasonaweja, Minggu, 12 April 2020.
“Saya minta semua anggota Satgas Yonif 755/Yalet ditarik dari Mamberamo Raya,” tegas Mada Rumaikewi.
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku jika Mamberamo Raya tidak perlu diisi oleh prajurit Satgas Yonif 755/Yalet, tetapi cukup pasukan dari Kodim Sarmi.
Sikap tegas Mada Rumaikewi ini, disampaikan lantaran terjadinya insiden antara Anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota Satgas Yonif 755/Yalet yang mengakibatkan 3 anggota Polres Mamberamo Raya tewas terkena tembakan dan tiga anggota polisi lainnya luka tembak.
“Saya harap pemerintah segera meminta Pangdam untuk segera menarik prajurit Satgas Yonif 755/Yalet,” tandasnya.
Apalagi, lanjut Mada Rumaikewei, yang menjadi korban dalam penembakan ini, adalah anak-anak asli Mamberamo Raya.
Dalam kesempatan itu, Mada Rumaikewi meminta agar ojek yang ada saat ini, segera ditertibkan. “Saya harap Kadis Perhubungan segera mengambil langkah menertibkan ojek ini. Biarlah anak-anak asli Mamberamo Raya yang ojek saja, tidak perlu dari luar,” imbuhnya. (bat)