Alfred Anouw: Pemda Jangan Ambil Keuntungan Ditengah Pandemi Covid-19

Sekretaris Fraksi Bangun Papua DPR Papua, Alfred F Anouw, SIP.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sekretaris Fraksi Membangun Papau DPR Papua, Anggota DPR Papua, Alfred F Anouw, SIP mengingatkan kepada pemerintah daerah baik Provinsi Papua maupun kabupaten/kota untuk tidak mengambil keuntungan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

“Demi kemanusiaan dengan tegas saya minta Pempro Papua dan para bupati untuk berhenti memanfaatkan keuntungan dari persoalan Covid-19 ini. Sebab, rakyat kita sedang menjadi korban dari mata pencaharian mereka sebagai nelayan, pedagang, buruh dan lainnya, karena mereka takut keluar rumah atas kebijakan Pemprov Papua dan para bupati/wali kota,” tegas Alfred Anouw, Jumat, 1 Mei 2020.

Apalagi, kata Alfred Anouw, warga Papua yang terpapar atau positif Covid-19 kian naik hanya karena kelalaian pemerintah dalam menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak tegas dalam kebijakan sendiri  serta kurangnya pengawasan.

“Saya juga meminta Pemprov Papua dan para bupati/wali kota di Papua stop berpura-pura tidak tahu atas persoalan Covid-19 ini. Kita sudah tahu bersama bahwa hasil positif rapid test tidak otomatis terpapar Corona dan golden standar adalah test PCR juga bisa terdeteksi secara efektif melalui SWAB, tapi kenapa pemerintah Papua masih ngotot dan masih mau paksakan rapid test? Ada apa ini?,” ujarnya.

“Jujur sajalah dengan begitulah kalian bisa permainkan anggaran dengan sesuka kalian. Positif Covid-19 naik baru anggaran bisa keluar yang lebih besarkan itu yang kalian cari ketimbang selamatkan manusia di Papua?,” sambungnya.
Untuk itu, Alfred Anouw meminta Pempro Papua bersama para bupati dan wali kota se Papua untuk berhenti mempermainkan rakyat dan mengorbankan mata pencaharian mereka atas kebijakan penutupan sementara ini.

“Maksudnya, jika benar Pemprov Papua maupun seluruh bupati ambil kebijakan penutupan sementara, ya tutup secara total saja. Jangan seperti yang sekarang ini, masih ada  yang bisa keluar rumah dan bisa berdagang dan bisa beraktivitas seperti biasa ini, Makanya pasien positif semakin naik,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Alfred Anouw, pemerintah Papua  masih mengandalkan alat deteksi hanya rapit test sehingga tidak terdeteksi secara detail.

“Jika pakai golden standar adalah test PCR atau SWAB, ia yakin bisa teratasi dalam pengecekan terhadap positif dan tidaknya Covid-19 di tanah Papua,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *