Lima Komunitas Intelektual Meepago Bakal Bentuk Forum Cendikia Papua

Suasana rapat perdana pembentuka Forum Cendikia Papua di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, 15 Juni 2020.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Lima komunitas intelektual dari wilayah adat Meepago di Jayapura, bakal membentuk sebuah wadah bernama Forum Cendikia Papua.

Kelima komunitas dari Meepago itu, diantaranya Carmel Ministry Papua, Golden Gate Ministry, Papua Photo Comunity, Generation of Alfa Ministry dan Tolmis Ministry.

“Forum Cendikia Papua ini terbentuk oleh lima komunitas asal Meepago di Jayapura, dalam beberapa waktu terakhiri ini, karena mendengar dan melihat berbagai informasi dari bawah, termasuk mahasiswa dan pelajar dari Meepago,” kata Yosua Noak Douw, SSos, MSi, salah seorang inisator atau pemrakarsa pembentukan Forum Cendikia Papua kepada Papuaterkini.com di Jayapura, Sabtu, 19 Juni 2020.

Diakui, Forum Cendikia Papua ini terbentuk berawal dari keprehatinan lima komunitas intelektual dari Meepago yang ada di Jayapura, terkait adanya keluhan dari para pelajar dan mahasiswa terutama ditengah menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19.

Apalagi, banyak pelajar dan mahasiswa asal Meepago itu, mengeluhkan lantaran belum mendapatkan bantuan bahan makanan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dan pemberlakukan pembatasan sosial.

“Jadi, dengan informasi yang kami dapat itu, muncullah sebuah pemikiran bahwa kami  harus membentuk sebuah forum dan forum itu diberinama Cendikia Papua, didalamnya ada lima komunitas itu,” jelas Yosua Noak Douw yang juga menjabat Kepala Kesbang Kabupaten Tolikara ini.

Pertemuan pertama, lanjut Yosua Douw, dilakukan di Grand Abe Hotel Abepura, pada 15 Juni 2020. Kemudian, pada 16 Juni 2020, kembali bertemu dengan membawa surat undangan untuk mahasiswa dan pelajar yang tersebar di beberapa kabupaten di wilayah Meepago hingga muncul gagasan Cendikia Papua Peduli Covid-19.

“Yang hadir waktu itu, para pelajar dan mahasiswa dari Dogiyai, Deiyai dan Paniai.  Dalam pertemuan itu, kami sepakati karena beberapa informasi dan mendengarkan langsung dipertemuan pada 15 Juni 2020, terjadi kesepakatan yang akan kami salurkan bantuan bahan makanan (Bama) adalah mahasiswa dari empat kabupaten yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” jelasnya.

Menurutnya, dari data yang dikumpulkan tercatat ada sekitar 39 asrama yang ditempati mahasiswa dan pelajar asal wilayah adat Meepago di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Dari 39 asrama itu, dikategorikan dua bagian yakni asrama besar sebayak 17 asrama dan asrama kecil sebanyak 22 asrama.

“Setelah kami data, kami sepakat untuk menyalurkan bantuan bama kepada mereka, sesuai inisiatif kami yang tergabung dalam Cendikia Papua, yang dimulai pada Kamis, 18 Juni 2020 terutama 17 asrama besar dulu dari Sentani sampai Kotaraja, ” ujarnya.

Yosua Douw mengungkapkan, pembentukan Forum Cendikia Papua itu, selain yang melatarbelakangi karena adanya pandemi  Covid-19 terhadap para mahasiswa dan pelajar asal wilayah adat Meepago, sebenarnya pemikiran itu sudah lama dari berbagai diskusi anak-anak Meepago di Jayapura untuk membentuk wadah untuk menyuarakan semua proses baik itu dari sudut pandang pemerintahan, hukum, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Jadi, ini untuk menampung aspirasi atau saran dan masukan serta sumbangan pemikiaran yang bisa  disampaikan ke pemerintah daerah di wilayah adat Meepago, dalam hal pelaksanaan pembangunan di wilayah Papua, khususnya di Meepago,” paparnya.

Yosua Douw menambahkan, wacana pembentukan Forum Cendikia Papua itu sebenarnya sudah lama, namun akhirnya dimulai dengan langkah pertama membantu menyalurkan bantuan bama kepada para pelajar dan mahasiswa di Kota dan Kabupaten Jayapura ditengah pandemi Covid-19. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *