Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura, Terry F. Ayomi
SENTANI, papuaterkini.com – Meski sudah diresmikan oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si, beberapa waktu lalu, namun Taman Pholeuw Park yang terletak di Jalan Raya Sentani-Telaga Maya, akhirnya ditutup sementara.
Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura, Terry F. Ayomi mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menutup sementara waktu akses kunjungan masyarakat ke Taman Pholeuw Park.
Hal itu dilakukan karena taman yang menjadi kebanggaan terbaru Kabupaten Jayapura ini kotor akibat ulah pengunjung yang tidak bertanggung jawab.
Terry Ayomi mengatakan, tutupnya tempat wisata tersebut sementara ini, karena sedang masuk dalam masa pemeliharaan.
“Jadi (taman) itu ditutup sementara, karena pengerjaan itu masih dalam tahap pemeliharaan. Kontrak pekerjaan sudah selesai, tapi dia masuk dalam masa pemeliharaan selama enam bulan kedepan sejak dari bulan lalu pasca diresmikan, jadi itu masuk tahap pemeliharaan ya,” kata Terry kepada wartawan media online ini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (25/9/2020) kemarin sore.
Menurut Terry, karena rendahnya kesadaran masyarakat (pengunjung) untuk menjaga kebersihan di area taman menjadi dasar bagi pemerintah menutup sementara waktu aktifitas warga atau wisatawan ditempat itu.
“Nah, kita sudah coba publikasikan ke umum itu respon nya sangat baik. Tapi, dari sisi menjaga kebersihannya masih rendah atau tidak di patuhi. Karena banyak orang buang sampah sembarangan dan juga banyak orang yang meludah pinang di sembarang tempat, padahal kita sudah sediakan tempat sampah. Kemudian banyak juga pengunjung yang masuk dalam taman yang injak bunga di dalam area taman, sehingga kita tutup taman ini untuk kita lakukan perbaikan dulu,” tuturnya.
“Sejak dibuka untuk umum bulan lalu, kami melihat masyarakat tidak menjaga kebersihan. Banyak sekali ludah pinang yang berhamburan dimana-mana di taman sana. Padahal tempat wisata ini harusnya dijaga dengan baik agar tetap terlihat indah dan asri,” ujar Terry Ayomi menambahkan.
Dikatakannya, tindakan pengunjung yang tidak terpuji seperti buang sampah sembarangan begitu juga dengan ludah pinang. Padahal tempat itu dibangun dengan biaya yang tidak sedikit. Lanjut dia, meski ditutup sementara dari aktifitas umum, pihaknya tetap menempatkan petugas disana untuk menjaga tempat itu. Selain itu, para pekerja juga akan mulai bekerja untuk melaksanakan pemeliharaan disana.
Selain ditutup sementara waktu untuk pemeliharaan, juga ditutup untuk tekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Terry menyebutkan, penutupan itu juga untuk meminimalkan kegiatan warga di ruang terbuka yang beresiko kontak langsung. Penutupan itu dilakukan untuk membatasi atau menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Sebelum ditutup, pihaknya mengaku, taman itu selalu ramai dikunjungi. Hal ini tentu bertolak belakang dengan semangat Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Jayapura yang selalu mengarahkan masyarakat untuk tidak berkumpul atau berkerumun ditengah pandemi Covid-19. Penutupan tempat wisata tersebut akan berlangsung selama beberapa waktu kedepan.
“Kami sudah sampaikan ke ibu Sekda agar tempat ini ditutup sementara waktu untuk umum. Tapi, kita tidak tahu penutupan ini sampai kapan. Jadi alasannya ada dua, yang pertama karena masuk dalam tahap pemeliharaan dan kedua untuk menghambat penyebaran Covid-19,” imbuh Terry Ayomi diakhir wawancaranya. (Irfan)