Berita  

Danrem: TPGF Intan Jaya Dihadang KSB

Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan menjenguk korban penembakan Bambang Purwoko, anggota TPGF di RSUD Sugapa.
banner 120x600

SUGAPA, Papuaterkini.com – Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan membenarkan terjadinya penembakan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat, 9 September 2020.

Akibat penembakan yang diduga dilakukan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) itu, mengakibatkan Anggota TGPF bernama Bambang Purwoko, Dosen UGM terkena tembakan di Kaki kiri dan pergelangan tangan kiri serta Sertu Faizal Akbar, Satgas Apter Hitadifa tertembak di pinggang.

Danrem Iwan Setiawan menjelaskan jika pihaknya sudah dua hari melaksanakan kegiatan mendampingi TGPF Intan Jaya dan Jumat, 9 Oktober 2020 pukul 08.00 WIT kita berangkat ke TKP yakni Kampung Hitadifa.

Rombongan TPGF yang dipimpin Benny Mamoto ini, terdapat 11 anggota TPGF dari 18 orang yang ikut ke Hitadifa, didampingi Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni dan Ketua DPRD Intan Jaya, Panus Wonda. Setidaknya, total ada 95 orang yang mengendarai 6 mobil dan 18 motor.

Setelah selesai di Hitadifa, kata Danrem Iwan Setiawan, rombongan kembali ke Sugapa, tepatnya pukul 15.25 WIT, mendapatkan gangguan penghadangan di tanjakam Wabogopone, Kampung Mamba.

Dengan adanya penembakan terhadap TGPF Intan Jaya ini, menurut Danrem, sudah jelas siapa pelakunya.

“Kami Danrem dan perangkat dari Kodam XVII Cenderawasih kita melaksanakan investigasi, sudah hampir 3 Minggu saya di lapangan, bagaimana saya datang ke TKP dengan ancaman tembakan berkali-kali. Tapi kami tidak gentar,” ujarnya.

Termasuk TGPF Intan Jaya pun datang ke TKP adalah tugas mulia dari negara untuk datang mencari bukti-bukti di lapangan.

Tetapi, lanjut Danrem Iwan Setiawan, kenyataannya bahwa rombongan ini juga dihadang oleh kelompok separatis bersenjata (KSB).

Akibatnya, Anggota TGPF Intan Jaya bernama Bambang Purwoko (Dosen UGM) terkena tembakan di kaki kiri dan Sertu Faizal, Anggota Koramil Persiapan yang ada di Hitadifa.

Ditanya apa dengan penembakan terhadap TGPF maka tuduhan terhadap oknum anggota TNI yang diduga melakukan penembakan terhadap Pdt Yermias Zambani, berarti terbantahkan?

“Silahkan awak media tadi lihat sendiri di lapangan bagaimana saya datang kesini. Alm Sahlan ditembak sama KSB, kemudian saat kita evakuasi pun masih dihadang, begitu juga evakuasi Pratu Dwi Utomo juga dihadang tembakan,” jelasnya.

“Terakhir korban Pdt Yeremias Zanambani, mereka seolah-olah menuduh bahwa TNI pelakunya. tapi kita lihat sendiri. TPGF datang kesini, masih dihajar. siapa yang melakukan itu?,” sambungnya.

Danrem Iwan Setiawan menambahkan, jika pihaknya terbuka dengan kasus ini.

“Ya, mungkin awak media bisa melihat sendiri. yang jelas, kita semua sangat terbuka, silahkan siapa saja datang ke lapangan, buktikan secara fakta dan data di lapangan. Siapa yang berbuat salah dan siapa yang menjadi korban,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *