DPD dan Fraksi Demokrat Papua Bantu Dua Truk Bama untuk Korban Banjir Keerom

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua, DR Yunus Wonda didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Mustakim HR bersama anggota fraksi menyerahkan bama kepada Plt Sekda Keeorm, Irwan untuk korban banjir di Posko Induk Gedung Pramuka Keerom, Jumat, 5 Januari 2021.
banner 120x600

KEEROM, Papuaterkini.com – Pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua bersama Fraksi Demokrat DPR Papua menyalurkan bantuan bahan makanan (bama) untuk korban banjir di Posko Induk Gedung Pramuka Arso Swakarsa, Keerom, Jumat, 5 Januari 2021.

Setidaknya, bantuan kasih yang diangkut 2 truk dan 1 mobil Hilux itu, terdapat sebanyak 5 ton beras, supermi 50 karton, pop mie 20 karton, Aqua 150 karton, minyak goreng 10 karton, telur 100 rak, susu 5 karton, sabun mandi 5 karton dan sabun cuci 15 karton.

Bantuan kasih Demokrat Papua untuk bencana banjir di Keerom itu, diserahkan langsung Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua yang juga Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Mustakim HR bersama Anggota Fraksi Demokrat DPR Papua, Benyamin Arisoy, Tarius Mul dan Anggota DPR Papua kepada Plt Sekda Keerom, Irwan di Posko Penampungan dan Bantuan Gedung Pramuka Arso Swakarsa.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Yunus Wonda bersama rombongan sempat mengunjungi dan berbincang menyampaikan rasa simpati dan peduli kepada ratusan pengungsi korban banjir yang berada di Gedung Pramuka Arso Swakarsa Keerom.

“Kami dari Fraksi Demokrat DPR Papua dan Pengurus DPD Provinsi Papua mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan Peduli Kasih terhadap korban banjir yang ada di Kabupaten Keerom. Ini bentuk perhatian kami terhadap masyarakat yang menjadi korban banjir di Keerom. Bantuan ini pun kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Keerom, sehingga melalui pemerintahlah yang nanti mendistribusikan ke poskoh-posko atau di kampung-kampung yang sedang membutuhkan bantuan bama, sebab mereka yang punya data,” kata Yunus Wonda.

Yunus Wonda mengaku jika bantuan itu, sesuai instruksi DPP Partai Demokrat kepada seluruh kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia agar harus sigap ketika ada bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita dimana pun berada.

“Ketika ada bencana alam, maka kader partai harus sigap melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terkena bencana. Bertolak dari itu, kami Fraksi Demokrat dan juga DPD Partai Demokrat Papua mengambil sikap hari ini untuk kami turun memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bamjir di Keerom,” ujarnya.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua, DR Yunus Wonda didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Mustakim HR dan anggota mengunjungi korban banjir yang mengungsi di Gedung Pramuka, Keerom, 5 Januari 2021.

Terkait banjir di beberapa daerah di Keerom ini, Wakil Ketua I DPR Papua ini mengatakan, dengan melihat kondisi di lapangan, dimana seringnya terjadi banjir di Kabupaten Keerom, lantaran meluapnya air sungai.

“Kita juga lihat mereka punya pembatas pinggiran sungai itu sangat sudah tidak memungkinkan lagi. Artinya sungai itu memang harus dibersihkan dan harus ada talud yang cukup. Karena inikan blunder dari kali yang ada di muara Tami, dan menurut informasih bendungan itu bahkan sudah di tutup dengan pohon-pohon jugs pasir-pasir,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Yunus Wonda, jal ini harus menjadi perhatian dan keseriusan pemerintah Kabupaten Keerom dan juga Pemprov termasuk dukungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua.

“Tapi lebih khusus Pemkab Keerom yang harus pro aktif. Karena kami dari provinsi tidak bisa langsung tanpa harus ada surat pengajuan atau permintaan dari pemerintah kabupaten. Itu kami tidak bisa lakukan, jadi harus ada pengajuan atau permintaan, jangan situasi seperti ini kita yang merespon deluan, itu tidak bisa,” ungkapnya.

Dikatakan, situasi seperti ini bisa menjadi catatan penting bagi pemerintah kabupaten untuk bisa memikirkan terkait penanggulangan sungai. Sebab, yang namanya musibah atau bencana tidak ada yang bisa prediksi kapan terjadi.

“Jadi, harus ada anggaran perencanaan dan pemerintah harus anggarkan dana pertahun untuk menanggulangi masalah seperti ini, karena banjir atau bencana alam kita tidak pernah tahu kapan terjadi. Sehingga untuk mengantisipasi itu kita harus bersihkan sungai sungai harus dibuat, sampah-sampah yang bisa mengakibatkan banjir harus diangkat. Ini hujan baru 3-4 hari, coba kalau lebih, ini sangat miris sekali karena daerah ini sangat rendah,” ujarnya.

Oleh karena itu, imbuh Yunus Wonda, hal ini menjadi catatan penting pemerintah. Bahkan, hal ini menjadi catatan bagi ia selaku pimpinan DPR Papua.

“Tapi kan kami juga membutuhkan data itu dari Pemkab Keerom, karena kami tidak mungkin langsung ambil inisiatif tapi data dari Kabupaten Keerom sangat penting untuk memberikan cacatatan kepada kami, bahwa membutuhkan biaya untuk perbaikan talud untuk buat bendungan yang lebih besar lagi dari yang ada sekarang. Dan ini juga menjadi catatan bagi Balai Sungai,” pungkasnya.

Plt Sekda Keroom, Drs Irwan MMT mengucapkan kepada DPD Partai Demokrat beserta Fraksi Demokrat DPR Papua atas bantuan bama yang diberikan untuk para pungungsi korban banjir di Kabupaten Keroom.

“Dengan adanya bantuan dari DPD Partai Demokrat Papua dan Fraksi Demokrat DPR Papua kiranya akan meringankan beban masyarakat terkena dampak banjir,” katanya.

Dikatakan, ada beberapa kampung yang terdampak banjir, diantaranya di Arso Timur terdapat 4 kampung, Arso kota dan PIR 1 dan di beberapa tempat lainnya.

“Apalagi Pir 1 itu memang langganan banjir,” bebernya.

Sekda Irwan mengungkapkan, jika jumlah keseluruhan pengungsi yang terdapat di 4 posko kata Irwan yakni 850, terdiri dari posko induk berjumlah 111 orang, satu posko di Arso kota yang bertempat di Gereja Khatolik jumlahnya 75 orang dan sisanya menyebar di 2 posko lainnya.

“Sampai hari ini ada beberapa KK yang sudah kembali ke rumah masing-masing, karena sebagian rumah masyarakat airnya sudah mulai turun. Banjir kali ini tidak ada korban jiwa, hanya saja masyarakat mengalami kerugian yang sangat besar pada hasil pertanian, namun para petani ini tidak patah semangat karena begitu tanah kering mereka akan kembali menanam,” imbuhnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *