Befa: Stop Jual Isu Kesehatan Gubernur, Hormati Keputusan Sembilan DPP Parpol  

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, SE, MSi bersama Gubernur Lukas Enembe dalam suatu kesempatan, baru-baru ini.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom SE, MSi meminta semua pihak harus menghormati proses penentuan dua nama calon Wakil Gubernur Papua yang tengah berproses di Koalisi Lukas Enembe – Klemen Tinal (Lukmen) Jilid II.

Apalagi, saat ini mekanisme ada di sembilan DPP partai politik pengusung diantaranya DPP Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Hanura, PKS, PPP, PKB, PAN dan PKPI.

“Mengenai tahapan pemilihan Wagup Papua yang saat ini mekanisme ada di sembilan DPP partai pengusung, siapapun nanti dua nama yang dikeluarkan DPP masing-masing partai, haruslah dihormati semua pihak,” kata Befa Yigibalom, Selasa, 24 Agustus 2021.

Befa Yigibalom menegaskan bahwa ia tidak akan melakukan lobi ke Jakarta, karena ia yakin dengan dua partai yang mengusungnya yakni Partai Nasdem dan PKS sudah cukup, karena sangat nasionalis dan juga visioner tanpa mahar.

“Saya tidak perlu ke Jakarta untuk melobi Partai lain di DPP, cukup dua partai yang mendukung saya, Partai NasDem dan Partai PKS. Kedua partai ini sangat idealis dan visioner serta jauh dari segala budaya mahar,” ujar Befa Yigibalom.

Untuk itu, Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua ini meminta kepada pihak-pihak untuk berhenti membawa-bawa atau menjual isu kesehatan Gubernur Papua, Lukas Enembe dan mengatasnamakan rakyat Papua untuk kepentingan politik pribadi dan kelompok.

“Gubernur kita baik-baik saja kesehatannya dan diberkati oleh Tuhan. Sampaikan kata – katamu yang positif bahwa Bapak Gubernur sehat dan umur panjang. Kalian bukan siapa yang pegang kesehatan Gubernur dan umur manusia. Jadi, saya harap stop ya. Rakyat Papua akan baik-baik saja di tangan Tuhan yang jaga Papua dan juga menjaga kita,” tandasnya.

Befa Yigibalom meminta siapapun nanti dua nama cawagub Papua yang diusung Sembilan partai politik pengusung harus dihormati, karena telah sesuai dengan mekanisme yang ada.

Befa juga mengingatkan agar tidak ada yang menekan apalagi mengancam partai koalisi demi kepentingan kelompok tertentu.

“Kaya ko pu barang pribadi atau nenek moyangmu yang punya, stop ancam-mengancam segala. Papua milik kita bersama. Mari kita ikuti mekanisme yang ada, mekanisme di daerah sudah selesai kita tunggu mekanisme ada di pusat, karena saat ini mekanisme pemilihan Wagub Papua untuk mengusung dua nama  berada di Koalisi Nasional di Pusat untuk dua nama diputuskan dan dikirimkan ke koalisi di Papua,” pungkasnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *