JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota DPR Papua, Alfred Fredy Anouw, SIP meminta pasukan non organik yang dikirim ke Kabupaten Dogiyai untuk segera ditarik kembali dari daerah itu.
“Kami minta pasukan organik yang ada di Dogiyai untuk segera ditarik kembali,” tegas legislator asli Kabupaten Dogiyai ini, Kamis, 25 Mei 2022.
Sebab, kata Alfred Anouw, sampai saat ini belum bisa mengidentifikasi pelaku dari kejadian rentetan kasus kebakaran di Kabupaten Dogiyai dan tidak ada kasus tembak menembak alias tidak ada KKB di daerah itu.
“Jadi, ini murni kejadian biasa, persoalan kecil. Untuk itu, kami minta pasukan yang dikirim dari Timika dan Jayapura ditarik, karena tidak ada persoalan yang besar seperti baku tembak atau tidak ada perang di sana,” tandasnya.
Jika pengiriman pasukan lantaran ada aksi demo di Kabupaten Dogiyai, Alfred Anouw menilai bahwa sebenarnya wajar karena negara ini merupakan negara demokratis, dimana masyarakat bebas menyampaikan pendapat dimuka umum.
“Kami harap aparat keamanan profeisonal menanggapi ini. Apalagi, ini negara hukum, dimana masyarakat Dogiyai melakukan demontrasi sehingga sebagai negara demokrasi mestinya menghargai setiap pendapat yang mereka sampaikan didepan umum,” tukasnya.
Politisi Partai Garuda ini mengungkapkan jika rakyat Dogiyai bersama rakyat sipil non OAP sudah ratusan tahun hidup bersama dan hidup berdampingan, namun dengan hadirnya aparat keamanan, justru akan mengacaukan situasi di Dogiyai.
Bahkan, kata Alfred Anouw, sebelum dirinya menjadi anggota DPR, pernah ada masyarakat non OAP yang demo ke aparat keamanan agar tidak membuat onar, karena mereka berpikir bahwa hidup lebih aman sebelum kehadiran aparat kemanan di Dogiyai.
“Sebagai wakil rakyat dari Kabupaten Dogiyai, saya meminta kepada Kapolri dan Pangdam untuk menghentikan pendistribusian aparat keamanan di Dogiyai, karena sampai detik ini di Dogiyai dimekarkan sampai hari ini, tidak pernah terjadi kontak senjata dan tidak ada TPN-OPM di Dogiyai,” ujar Tokoh Muda Dogiyai ini.
Soal aksi demo yang dilakukan rakyat Dogiyai, Alfred Anouw kembali menambahkan jika hal itu merupakan aspirasi dalam alam demokrasi, sehingga semua pihak harus menghargai aspirasi rakyat Dogiyai itu dan mestinya negara harus menindaklanjuti. “Tidak bisa aspirasi dari hati nurani rakyat itu, justru diancam dengan berbagai cara,” pungkasnya. (bat)