JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ajang Festival Musik Anak Jalanan yangh akan digelar di Kota Jayapura, Provinsi Papua, 20 – 21 Juli 2022, menjadi simbol kolaborasi dan sinergisitas antara TNI dan Perguruan Tinggi di Papua.
Apalagi, Festival Musik Anak Jalanan yang baru pertama kali digelar di Papua itu, merupakan bentuk kerjasama Korem 172/PWY bersama Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua.
Selain musisi dari Kota Jayapura, Festival Musik Anak Jalanan ini juga akan diikuti musisi dari Kabupaten Jayapura, Nabire dan Puncak.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan jika Festival Musik Anak Jalanan ini, terbuka untuk umum dengan harapan bisa menyentuh semua kalangan musisi, tidak hanya anak band saja, tatapi personal yang memiliki bakat unik.
“Ajang Festival Musik Anak Jalanan ini, berawal dari motto saya saat menjabat Danrem, yakni Mengobati dan Meyembuhkan Luka, Mengubur Dendam dan Memperkuat Kohesi,” kata Danrem JO Sembiring pada Press Release Festival Seni Anak Jalanan di Makorem 172/PWY, Selasa, 19 Juli 2022.
Danrem JO Sembiring mengapresiasi Uncen Jayapura bersama seluruh perangkatnya karena mau bersinergi melaksanakan Festival Seni Anak Jalanan pada tahun 2022.
Dikatakan, para musisi berbakat yang terpilih dalam Festival Musik Anak Jalanan ini, akan mendapatkan pendampingan dan kesempatan untuk tampil di hotel dan restoran yang bekerjasama dengan BPD PHRI Provinsi Papua.
“Kita harapkan nanti semakin banyak pemilik hotel dan restoran yang bisa menampung musisi-musisi yang ada di Papua untuk bekerjasama dengan mereka,” ujarnya.
Pembantu Rektor III Uncen Jayapura, Jonathan Wararomi menyambut baik dan mengapresiasi Festival Musik Anak Jalanan yang akan dilakukan Korem 172/PWY ini. Sebab, kegiatan itu sangat positif dan pasti bermanfaat bagi anak-anak muda di Papua, lanttaran melibatkan komunitas seni di Papua, yang akan memberikan kesejukan ditengah suhu politik Papua yang meningkat akhir-akhir ini.
“Festival Musik Anak Jalanan ini merupakan ide yang tidak semua orang memiliki. Tentu kami menyambut baik dan mendukung kegiatan ini, karena ini terobosan-terobosan yang baru,” katanya.
Ia berharap ke depan bukan hanya BEM FKIP Uncen saja yang terlbat dalam kegiatan Festival Seni Anak Jalanan ini, tetapi bisa merangkul BEM fakultas lainnya di Uncen demi menunjukkan eksistensi Papua.
“Kita tetap tidak jenuh dalam berbuat baik, itu kata kunci bagi kita semua baik peserta dan panitia. Ke depan kita akan bangun kerjasama yang lebih erat, tunjukkan pada dunia bahwa Papua ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Kota Jayapura, Ir B Widi Hartanti jika Pemkot Jayapura mengapresiasi ajang Festival Musik Anak Jalanan ini. Dan, melalui Dinas Pariwisata, Pemkot Jayapura akan mendorong potensi musik bagi anak muda di Kota Jayapura ini.
“Kami akan dorong anak muda di KOta Jayapura bisa berkreasi sebaik-baiknya, sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Semoga kegiatan ini tidak berhenti disini saja, tapi berkembang lebih luas lagi,” pungkasnya. (bat)