Merauke, Papuaterkini.com – Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan penegasan kepada seluruh masyarakat adat di daerah itu untuk tidak menjual tanah.
Karena menurutnya, tanah adalah jati diri bagi seluruh masyarakat adat Papua.
“Jadi Kam stop jual tanah, tanah adalah jati diri bagi seluruh masyarakat adat Papua” tegas Romanus saat membuka Stakeholder Meeting Pembangunan Kebun Masyarakat yang diselenggarakan oleh Koperasi Serba Usaha, Iska Bekai di Halogen Hotel Merauke, (14/04).
Romanus mengisahkan, beberapa tahun lalu, dirinya pernah ke Australia, dalam lawatannya itu dirinya sempat bertemu dengan seorang warga asli Australia.
“Kehidupannya cukup baik, baik dari segi ekonomi dan lainnya. Saya bertanya ke dia kamu dapat uang dari mana. Dia bilang itu hotel yang besar diujung sana berdiri diatas tanahnya. Jadi dia tidak jual tanahnya hanya disewakan” ungkap Romanus.
“Jadi dia dapat uang dari pembayaran sewa tanah itu, dia juga bilang kalau sudah beberapa kali pemilik hotel itu mau beli tanah itu, tapi dia tolak” tambahnya.
Kata Romanus, pola pikir seperti inilah yang perlu diterapkan oleh seluruh masyarakat adat Papua, khususnya di Kabupaten Merauke.
“Tidak usah jauh-jauh lihat di Salor dan sekitarnya saja yang punya tanah disana apakah masih ada orang asli Merauke. Sepertinya sudah tidak ada. Jadi Stop Jual tanah, tanah adalah jati diri” tukasnya. (Arie)