Beras Terlambat, Yarius Balingga: Bisa Rawan Gejolak di Daerah

Direktur PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Banyak aparatur sipil negara (ASN) di daerah yang mempertanyakan beras belum mereka terima hingga kini, menjadi perhatian serius Direktur PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga.

Yarius Balingga mengaku khawatir jika beras untuk ASN itu tak kunjung diterima, maka akan menimbulkan gejolak di daerah. Ia mengaku tak sedikit yang mulai mengeluhkan lambatnya pengiriman beras untuk ASN maupun masyarakat lantaran keterlambatan pengiriman beras itu.

Menurutnya, dengan kondisi geografi daerah, jarak dan juga cuaca menjadi persoalan yang harus dihadapi dalam penyaluran beras tersebut. Persoalan ini semakin pelik ketika isu keamanan juga mulai muncul sehingga mengganggu penerbangan pesawat. Hanya saja pihaknya tak menampik jika persoalan pendistribusian beras ini bukan lagi ditangani oleh PT Irian Bhakti Papua melainkan ditangani oleh PT Pos Indonesia.

“Saya membaca di media jika ada penyampaian dari PT Pos Indonesia bahwa proses pendistribusian beras ke daerah – daerah untuk ASN semua berjalan lancar, namun beberapa kantor perwakilan kami di daerah – daerah memantau bahwa justru banyak beras yang belum masuk sehingga saya pikir ini sebuah pembohongan jika mengatakan semua lancar,” kata Yarius Balingga.

Yarius Balingga meminta pihak manapun yang mengambil tanggungjawab dalam pendistribusian beras ini harus bisa memastikan beras sampai ke daerah dan sampai ke tangan ASN dan PT Pos Indonesia sebagai pemenang tender harus bisa menjawab itu.

“Kami harap semuanya bisa lancar, jangan justru membuat statemen di media jika semua lancar, namun kenyataan di lapangan banyak sekali yang belum menerima beras. Ini akan jadi masalah jika tidak sesuai kondisi ril,” tandasnya.

Dikatakan, PT Irian Bhakti Papua yang sudah berpengalaman sejak tahun 1961 dan memiliki banyak kantor cabang juga terkadang masih memiliki kendala, namun pihaknya memahami betul bagaimana agar semuanya bisa lancar.

Yarius menyampaikan bahwa 10 kantor cabang PT Irian Bhakti yang tersebar di Papua maupun Papua Barat masih mengirimkan laporan soal keterlambatan ini.

“Jadi, saya cukup kaget dengan penyampaian Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Khoiriana yang menyebut semua berjalan lancar, bahkan dijalankan sesuai agenda padahal dari laporan teman – teman di daerah justru sebagian besar belum terdistribusikan, padahal seharusnya tahap pertama ini sudah diselesaikan,” ungkapnya.

Yarius mengingatkan agar proses pendistribusian beras ASN ke daerah – daerah di tanah Papua ini bisa diseriusi dan ditangani secara professional agar tak menimbulkan gejolak, apalagi bulan April 2023 harusnya sudah selesai tahap pertama dan masuk tahap kedua, namun ternyata untuk tahap 1 masih banyak yang belum tekririm.

“Jadi kami punya laporan semuanya. Untuk wilayah Merauke dikatakan baru pengajuan DO sedangkan Boven Digoel, Asmat dan Nduga belum pengajuan. Begitu juga dengan cabang di Wamena yakni Lanny Jaya, Tolikara, Yalimo, Mamberamo Tengah yang dari laporan ternyata belum menerima. Lalu cabang Timika yakni Yahukimo dan Puncak juga belum, dan Cabang Nabire yakni Paniai, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya juga belum” paparnya.

“Yang jelas banyak daerah yang belum menerima, jadi kalau mengatakan semua lancar itu tidak benar karena kantor – kantor cabang kami di daerah banyak menerima pertanyaan soal kapan beras masuk. Kalau ada kendala katakan saja jangan justru membohongi masyarakat,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *