JAYAPURA, papuaterkini.com-Pelaksanaan sholat hari raya Idul Adha tahun 2023 di BKMM (Badan Koordinasi Masjid dan Mushola) Distrik Heram berlangsung pada Kamis, 29/6, di Lapangan DenZipur 10 Waena dengan kondisi cuaca yang begitu cerah dihadiri ribuan Jamaah hingga meluber sampai di kaki bukit yang berada di pinggir lapangan. Imam shalat Idul Adha adalah Ust. H. Fatahudin Rumfort, S.Pd.I dan Khotib Ust, Samudin, S.Pd.I.
BKMM distrik Heram yang terdiri dari gabungan sejumlah masjid, Mushola, Pondok Pesantren dan majelis taklim ini mengumpulkan hewan kurban sebanyak 182 ekor sapi dan 10 ekor kambing, dengan jumlah total 192 ekor hewan kurban.
Ust. Samudin dalam isi khotibnya menyampaikan bahwa setiap tahun, dalam suasana menyambut hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, kita mengumandangkan kalimat-kalimat tauhid, takbir, tahmid, dan tahlil. Mengumandangkan kalimat tauhid menunjukkan suatu pengakuan yang kokoh bahwa Allah adalah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dikatakannya, kalimat takbir memberi kesan yang kuat dalam diri kita bahwa Allah Maha besar dan Maha agung, tidak ada satu pun yang dapat menyamai kebesaran dan keagungan-Nya. Kalimat tahmid mengandung makna bahwa zat yang patut dipuji hanyalah Allah swt dan pujian seluruhnya hanya diperuntukkan bagiNya. Kalimat tahlil menegaskan bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah.
Kalimat-kalimat agung itu pada saat ini tengah menggema di mana-mana, dikumandangkan oleh umat Islam di seluruh dunia, mereka bersyukur bergembira namun terkadang bercampur rasa haru, karena disaat-saat seperti inilah kita sering diingatkan akan kerabat keluarga kita, akan orang tua kita dan saudara-saudara kita.
“Pada Saat ini pula di tempat nan jauh di sana, di tanah suci Makkah, tempat terpancarnya fajar Islam, umat Islam, tamu Allah, yang sedang menunaikan ibadah haji berkumpul dipadang arafah dengan rangkaian yang sama dengan ucapan yang sama mereka memenuhi undangan Allah, membuktikan ketaatannya, menuanaikan ibadah haji dengan pakaian yang sama, sebagai pertanda bahwa dihadapan allah kita semua adalah sama. Tidak jelas mana orang kaya dan mana orang miskin, mana pejabat mana rakyat biasa semua menundukan diri bertafakkur, bertawajju’, dengan penuh tawadhu dan khusu” ujarnya.
Perayaan Idul Adha selalu menjadi momen spesial bagi umat Islam sedunia. Setidaknya ada dua hal pokok, pertama, ibadah haji. Jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk memenuhi rukun Islam yang kelima. Kedua, pelaksanaan kurban atau penyembelihan sejumlah binatang ternak.
Memaknai kisah Nabi ibrahim diuji dalam rumah tangganya oleh Allah SWT. Begitu lama Nabi Ibrahim mendambakan ingin memiliki seorang anak laki-laki yang diharapkan menjadi penerus perjuangannya. Beliau kemudian berdoa dan Allah SWT mengabulkan permohonannya, maka lahirlah Nabi Ismail diusia nabi ibrahim 86 tahun. Namun, begitu Ismail tumbuh menjadi anak yang sholeh, Nabi Ibrahim justru diperintahkan Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih putra kesayangannya. Tentu ini menjadi ujian terberat Nabi Ibrahim dan Ismail juga berada dalam situasi yang sulit, tetapi mereka tetap yakin bahwa ketaatan pada perintah Allah SWT adalah tujuan hidup mereka. Kisah ini terekam dalam (QS. As Saffat Ayat 102).
Idul Adha memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma’il sebagai wujud ketaatan terhadap Allah SWT. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba.
Ketua Panitia Sholat Idul Adha BKMM Heram, H Syafei, SE menyampaikan bahwa rasa syukurnya, pasalnya cuaca sangat cerah sehingga pelaksanaan shalat Idu Adha dihadiri ribuan jamaah, hal tersebut terlihat dari lapangan yang disiapkan panitia berkerjasama dengan Komandan Denzipur 10 Waena, Kapten CZI Denny Yudhiyanto,SH sangat penuh jamaah. Bahkan sebagian jamaah menempati jalanan yang ada di pinggir lapangan.(ab)