JAYAPURA, Papuaterkini.com – Mantan Panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Victoria, Lambert Pekikir memuji sosok Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang dinilainya berhasil menjaga situasi keamaan di Papua dan terus menunjukan keberpihakan kepada masyarakat.
Lambert menilai keberpihakan Irjen Fakhiri juga memiliki perhatian khusus kepada generasi muda Papua, khususnya Orang Asli Papua dan anak-anak para Ondofolo atau kepala suku dalam penerimaan anggota Polri sangat tepat dan patut didukung seluruh masyarakat Papua dimanapun.
“Saya ucapkan banyak terima kasih, selama kepemimpinan Kapolda Fakhiri membuat situasi Tanah Papua aman, damai dan tertib. Itu sangat luar biasa. Kalau orang Papua Nugini bilang Number One,” kata Pekikir di Kabupaten Keerom, Senin, 27 Mei 2024.
Meskipun ada kekhususan, Lambert Pekikir tetap meminta kepada jenderal bintang dua tersebut, untuk tetap memperhatikan anak-anak asli Papua yang ingin menjadi anggota polisi.
“Berikan peluang sebesar-besarnya kepada anak-anak Papua dalam tes-tes berikutnya. Artinya untuk anak-anak Papua diprioritaskan lebih khusus anak-anak perbatasan Kabupaten Keerom,” ujarnya.
Sementara kepada anak-anak Papua, Lambert Pekikir berpesan untuk tidak mengabaikan kriteria maupun aturan yang sudah ditetapkan dalam penerimaan polisi.
“Jangan karena merasa anak kepala suku, anak kepala kampung dan anak kepala distrik, akhirnya mengabaikan semua persyaratan yang sudah ditentukan. Cobalah untuk bersaing lewat mekanisme dan aturan yang sudah ditetapkan oleh pihak Polri dalam program penerimaan 2.000 anggota Polri,” bebernya.
“Yang paling penting jaga kesehatan dan jangan terlibat dengan hal-hal yang melanggar hukum seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan lainnya. Jaga kesehatan dan diri kalian agar bisa diterima di institusi kepolisian Republik Indonesia,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Bripda Krissantus Wilibrodus Pekikir, anak kandung Lambert Pekikir mengatakan program penerimaan 2.000 Bintara Polri sangat baik dan harus mendapat dukungan seluruh masyarakat Papua.
“Siapapun anak Papua yang ingin menjadi anggota Polri silahkan, yang terpenting adalah niat dan wajib jaga kesehatan serta banyak belajar. Apalagi, di era teknologi yang semakin maju seperti saat ini,” kata pria yang akrab di sapa Kris.
Kris yang saat ini berdinas di Kepolisian Sektor (Polsek) Arso Timur, Kabupaten Keerom menceritakan semasa kecil selalu mengikuti Lambert Pekikir ayahnya mengembara di hutan belantara perbatasan RI-PNG. Namun, soal apa yang dilakukan Lambert Pekikir tidak pernah dipersoalkan.
“Saya memang sangat dekat dengan bapa. Hanya menurut saya, apa pekerjaan orang tua itu urusannya, kita sebagai anak tidak harus ikut terlibat,” ujarnya.
Menanggapi itu, Kris berpesan kepada anak-anak asli Papua jika ingin menjadi seorang anggota polisi agar benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya soal kesehatan dan akademik.
“Soal akademik, itu pelajaran sewaktu SD sampai SMA ada dalam tes. Saya pernah alami itu sewaktu memutuskan mendaftar polisi, ada soal yang ternyata itu saya dapat ketika waktu SMP kelas III. Jadi harus banyak belajar,” ujarnya.
Kepada para orang tua, Bripda Kris meminta lebih peka kepada anak-anaknya. Artinya tidak mengabaikan kriteria dan aturan. Misalnya soal kesehatan yang terkadang kerap diabaikan. Padahal hal itu sangat fatal jika dipaksakan.
Dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, Kris mengaku sangat bangga, sebab bisa membina masyarakat. Bahkan senang bisa menjadi contoh bagi sanak saudara yang lain.
“Jadi, kalau minat anak-anak Papua yang ingin ikut tes polisi, bisa mengambil contohnya dari saya,” imbuhnya.
Sebelumnya beberapa tokoh masyarakat juga sudah memberikan apresiasi kepada sosok Irjen Fakhiri. Salah satunya adalah Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Max Abner Ohee mengatakan selama menjabat sebagai Kapolda, Irjen Fakhiri adalah pemimpin yang hebat, luar biasa dan dahsyat. Selain itu, beliau adalah sosok yang pemberani, dan suka membangun sumber daya manusia (SDM) Papua.
“Itu sangat kami apresiasi, sebab di era kepemimpinan Irjen Fakhiri banyak keberpihakan kepada para generasi muda di Papua, terlebih anak asli Papua untuk menjadi Polisi. Kapolda-kapolda sebelumnya tidak pernah memperhatikan hal itu. Tetapi Fakhiri selalu memberikan ruang dan prioritas kepada anak-anak kepala suku,” ujarnya.
Bahkan ia menyuarakan bila sosok Irjen Fakhiri dianggap pantas apa bila masuk dalam bursa Calon Gubernur Papua.
“Intinya beliau sangat layak dan dibutuhkan, apalagi beliau dasarnya adalah seorang Polisi sehingga soal disiplin pasti ada. Dengan begitu pembentukan generasi Papua ke depan akan sangat baik di setiap bidang masing-masing,” imbuhnya. (bat)