SENTANI, Papuaterkini.com – Pendaftaran bakal calon kandidat gubernur dan wakil gubernur Papua di DPW Partai NasDem Papua resmi ditutup, Selasa, 7 Mei 2024.
Sejumlah nama telah mengembalikan berkas pendaftaran, diantaranya untuk bakal calon gubernur yakni Mathius Awoitauw, SE, MSi, Dr Drs Benhur Tommy Mano, MM, Mathius D Fakhiri, SIK, MH dan Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw, MSi.
Sedangkan, untuk bakal calon wakil gubernur diantaranya Boy Markus Dawir, SP, Benyamin Arisoy, SE, MSi, dan Dr Yunus Wonda, SH, MH.
“Yang telah mendaftar dan mengembalikan berkas formulir ke kami partai NasDem itu ada tujuh orang bakal calon kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah,” jelas Ketua Panitia Pendaftaran dan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se Provinsi Papua DPW Partai NasDem Papua, Herlin Beatrix Monim kepada wartawan, akhir pekan kemarin.
“Semua bakal calon ini, mulai dari bapak Mathius Awoitauw, bapak Benhur Tommy Mano dan bapak Paulus Waterpauw sebagai calon gubernur itu mengantarkan dokumennya secara langsung. Tetapi, bapak Mathius D. Fakhiri sebagai calon gubernur itu diwakili tim pemenangannya ketika mengembalikan berkas formulir pendaftaran. Sementara, untuk tiga bakal calon wakil gubernur mulai dari bapak Boy Markus Dawir, Benyamin Arisoy dan juga bapak Yunus Wonda itu mengantarkan dokumennya secara langsung ke NasDem,” sambungnya.
Partai besutan Surya Paloh tersebut membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah se Provinsi Papua pada 1-7 Mei 2024.
“Kalau untuk (bakal) calon bupati/walikota, yakni ada dari 8 kabupaten dan 1 kota itu sangat banyak, jadi saya tidak bisa menyebutkan satu persatu karena terlalu banyak,” ujarnya.
Beatrix Monim mengatakan, jika pada 11-13 Mei 2024, DPW Partai NasDem Papua mengadakan rapat pleno untuk proses pendaftaran bakal calon kepala daerah ini.
“Kalau di pusat (DPP) itu sampai tanggal 19 Mei 2024. Jadi, tahapannya itu dimulai dengan pendaftaran dari 1-7 Mei 2024, setelah itu pleno di DPD dan penyerahan hasil ke DPW itu dari 8-10 Mei, lalu kita di DPW lakukan rapat pleno dari 11-13 Mei, kemudian untuk penyerahan hasil dari DPW ke DPP itu dari 11-15 Mei 2024,” jelas Anggota DPR Papua ini.
“Jadi, paling lambat di 14 atau 15 Mei itu akan kami serahkan ke DPP. Kemudian, untuk psikotes dan tes wawasan kebangsaan itu pada 15-17 Mei, terus pemeriksaan berkas bakal calon oleh DPP di 18-19 Mei, lalu wawancara bakal calon oleh DPP itu 20 Mei sampai 31 Juli 2024. Selain itu, juga ada rapat pleno pembahasan DPD dan DPW oleh DPP pada tanggal 20 Mei sampai 31 Juli 2024. Untuk rekomendasi DPP Partai NasDem di tanggal 20 Mei hingga 31 Juli 2024,” jelasnya.
Selain itu, DPW Partai NasDem Papua tentunya akan menurunkan sejumlah lembaga survei untuk juga mengetahui sejauh mana tingkat popularitas dan elektabilitas.
“Tentunya pada waktu pleno juga kita di DPW akan diundang, untuk menyampaikan bagaimana setiap bakal calon yang sudah mendaftar diri, itu semuanya akan kita presentasikan disana. Tentunya itu kembali lagi kepada hasil survei dan juga penilaian-penilaian tertentu oleh DPP,” bebernya.
“Tidak hanya kita sampaikan track record dari para bakal calon ini, tetapi ada tahapan-tahapan selanjutnya yang sudah ditentukan dalam jadwal pendaftaran dan seleksi bakal calon. Termasuk, semuanya wajib dihadiri oleh para calon, karena psikotes, tes wawasan kebangsaan, lalu ada wawancara secara langsung kepada setiap bakal calon,” tambahnya.
Disinggung terkait dengan bakal calon gubernur dari internal partai, Herlin Monim mengakui ada kader Partai NasDem yakni ketua partai yang ikut mendaftar.
“Namun, kami di Partai NasDem membuka kesempatan kepada semua anak negeri untuk mendaftar. Dalam undangan kami, itu Partai NasDem memanggil putra-putri terbaik Papua untuk mendaftar, kami membuka seluruh peluang kepada anak-anak terbaik di negeri ini mendaftar,”.
“Jadi, semua keputusan partai yang akan diambil dan itu menjadi kewenangan DPP dalam memberikan penilaian dan juga mengambil keputusan terhadap siapa yang akan diusung partai NasDem,” ujarnya.
Anggota DPR Papua dari Fraksi NasDem ini kembali menegaskan bahwa politik yang diusung tidak memakai mahar sama sekali. Pihaknya tetap akan merekomendasikan siapapun yang mengembalikan formulir pendaftaran.
“Satu hal yang perlu saya sampaikan, bahwa hingga saat ini kami di Partai NasDem tetap dengan komitmen awalnya itu adalah partai anti mahar. Sampai sekarang tidak ada satu sen pun sejak pendaftaran sampai pada proses pencalonan, bahkan sampai pada seleksi itu tidak ada sepersen pun yang kami terima,” tegasnya.
“Karena kami ingin partai NasDem sebagai roll model bagaimana dalam bekerja dengan memberikan ruang kepada seluruh calon kandidat kepala daerah bebas tanpa ada tekanan maupun beban, sehingga saat mereka bekerja itu bebas bekerja untuk rakyat. Tidak ada kepentingan dan berusaha bagaimana menekan dan menghindari kasus-kasus. Supaya menjadi contoh dan kerja bersih ketika terpilih menjadi kepala daerah,” pungkasnya. (qis)