JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sebanyak 16 bakal calon bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota mengikuti fit and propertest yang digelar DPW Partai Gelora Indonesia Provinsi Papua di Hotel Batiqa Entrop, 7 – 8 Juni 2024.
Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Provinsi Papua, Dr Muh Yamin Noch, SE, MSA mengatakan, jika kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti fit and propertest itu, berasal dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kepulauan Yapen, Waropen dan Supiori.
“Jadi, untuk hari ini ada kurang lebih 8 kandidat yang mengikuti fit and propertest. tetapi nantinya bisa jadi 2 hari berlangsung sampai besok. Karena memang teman-teman dari Waropen dan Kepulauan Yapen mungkin besok baru tiba atau agak sore tiba, sehingga kita ikutsertakan besok,” kata Muh Yamin Noch didampingi Sekretaris DPW Partai Gelora Indonesia Papua, Dr Ahmad Rifai Rahawarin, SH, MH.
“Jadi, kurang lebih semua bisa jadi sekitar 16 calon kepala daerah yang kita ikutkan fit and propertest dalam dua hari ini,” sambungnya.
Dikatakan, DPW Partai Gelora Provinsi Papua meraih 6 kursi di kabupaten/kota di Papua, sementara jika masih jadi satu provinsi, Partai Gelora mendapatkan 12 kursi.
“Setelah pemekaran provinsi ini, alhamdulillah kami punya kerja pemenangan padaPileg 2024, sebagai ajang pertama kita bertarung ini bersyukur bisa meraih kursi,” ujarnya.
Menghadapi Pilkada Serentak 2024, lanjut Yamin Noch, melalui mekanisme partai, Partai Gelora Indonesia melakukan penjaringan kandidat bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di 5 kabupaten/kota di Papua, bahkan juga di kabupaten yang tidak ada kursi seperti Keerom, Biak dan Mamberamo Raya, para kader diminta membangun koalisi bersama partai non seta lainnya.
“Nah, kebetulan di Keerom itu telah terbangun koalisi non seat,” ujarnya.
Yamin mengungkapkan beberapa kabupaten/kota yang memiliki kursi, sudah melakukan wawancara dan fit and propertest, tetapi juga ada secara kolaborasi bersama DPW Partai Gelora Provinsi Papua untuk menyelenggarakannya untuk memberi ruang bagi daerah untuk merekrut putra-putra terbaik tanpa membatasi.
“Kami DPW Partai Gelora hanya pada tataran melihat bahwa sebenarnya ada peluang-eluang lain yang belum berkesempatan daftar, kita tetap membuka ruang itu, sehingga nantinya rekomendasi dari kabupaten/kota maupun provinsi, bisa jadi sama atau bisa jadi beda, sehingga kami akan membawa ke DPN Partai Gelora Indonesia untuk diputuskan paling lambat pada 16 Juni 2024, karena mengingat beberapa kandidat belum punya kepastian, hanya berupa rekomendasi atau surat tugas, sementara kami tidak bisa memberi janji,” paparnya.
Yang jelas, imbuh Yamin, pihaknya ingin memastikan kolaborasi ini dan mensupport kandidat kepala daerah sehingga nantinya kebersamaan itu dalam bentuk koalisi di fraksi bisa dikonkritkan.
“Harapan kami tidak sekadar memberikan rekomendasi B1KWK tetapi perjuangan ini betul-betul sinergis, bahkan sampai mengawal sampai 5 tahun kepemimpinan kepala daerah baik bupati dan wali kotam,” ujarnya.
Bagi Partai Gelora, ujarnya, menyikapi Pilkada ini, tentu menjadi bagian dari strategi konsolidasi, sehingga basis – basis yang belum dijamah, bisa tercover.
“Termasuk kami juga terbentuk koalisi di provinsi, sekalipun tidak memiliki seat atau non parlemen, ada 6 partai diantaranya yang menginisiasi adalah Partai Gelora bersama PBB, PKN, Partai Garuda, Partai Buruh dan Partai Ummat,” katanya.
“Nah, itulah yang menjadi komitmen dan di provinsi, kami sudah melakukan fit and propertest juga, Kebetulan ada beberapa kandidat calon diantaranya pak Benhur Tomi Mano dan Kenius Kogoya dan Paulus Waterpauw,” sambungnya.
Ia menilai sebenarnya dukungan partai non seat ini luar biasa, karena partai non seat ini punya basis pemilih, apalagi partai di kabupaten/kota yang mendapatkan seat atau kursi.
“Tentu yang dipilih kemarin personal orang, tetapi kerja-kerja pemenangan ini yang diharapkan kita bisa berkolaborasi ke depannya,” pungkasnya. (bat)