JAYAPURA, Papuaterkini.com – Bakal calon Wali Kota Jayapura, Dr drg Aloysius Giyai, MKes mengatakan jika harus ada terobosan yang dahsyat untuk membangun Kota Jayapura.
Hal itu disampaikan Aloysius Giyai kepada wartawan usai mengikuti fit and propertest bakal calon Wali Kota Jayapura di DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Selasa, 4 Juni 2024.
“Intinya di partai demokrat ini saya tekankan siapapun yang menjadi walikota termasuk kalau Tuhan restu kami harus lakukan perubahan dasyat Kota Jayapura, harus menjadikan Kota Jayapura icon bagi kawasan, Kota yang bermartabat dan kota bersejarah,” kata Aloysius Giyai.
“Jadi, kalau orang datang ke Jayapura ada tempat iconnya misalnya agrobisnis, agrowisata juga menjadi kota metropolitan. Saya harap di tahun 2030 bisa tercipta itu, paling kita letakkan dasarnya,” sambungnya.
Dikatakan, jika Tuhan merestuinya menjadi Wali Kota Jayapura atau siapapun menjadi Wali Kota Jayapura harus betul betul bisa melakukan hal itu.
Apalagi, lanjut Direktur RSUD Jayapura ini, setelah terjadinya pemekaran menjadi 4 provinsi, ekonomi Kota Jayapura terlihat mulai lesu.
Untuk itu, ujar Aloysius Giyai, harus bisa menciptakan potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Bapak Tomi Mano dan Frans Pekey sudah meletakkan, jadi kita tinggal lanjutkan potensi-potensi yang luar biasa di Kota Jayapura kalau bisa ada jalan tol untuk mengurai kemacetan, mengatasi banjir dan penataan pasar. Bila perlu, pagi dilantik maka sore saya langsung bergerak melakukan penataan pasar dan mengatasi banjir. Perubahan tata kota harus dilakukan secara dahsyat, bukan biasa-biasa saja,” paparnya.
Ia pun tidak mau beralasan dan pasrah dengan dana APBD yang kecil, padahal ada SILPA negara sehingga tentu harus melobi ke pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran.
“Tinggal kita bawa data yang lengkap, grand master plan yang bagus dan dengan menunjukan data data yang lengkap ini kota,” ujarnya.
Aloysius Giyai mengakui jika Partai Demokrat tidak dipungkirinya dibesarkan oleh partai berlambang Mercy itu secara tidak langsung selama ini.
“Oleh karena itu, saya juga usul kepada Partai Demokrat tidak harus saya tapi kita calonkan wali kota jangan membeli kucing dalam karung, hanya bicara yang pintar tapi nanti tidak ada wujud nyata karena Demokrat bukan partai biasa, tapi Demokrat partai besar yang telah membangun bangsa dan tanah ini,” pungkasnya. (bat)
