JAYAPURA, Papuaterkini.com – Kejuaraan tinju dalam ajang East Phoria Sport Championship by Paulus Waterpauw yang digelar di Papua Youth Creative Hub (PYCH) Abepura, Kota Jayapura, disambut positif Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Markus Kayoi.
Anggota MRP Markus Kayoi menilai dari aspek prestasi memang untuk tinju ini sebenarnya salah satu cabang olahraga yang masuk dalam target nominasi Papua pada waktu lampau, namun berjalannya waktu kondisi prestasi itu menurun.
Sebagai warga Kota Jayapura, Markus Kayoi mengaku tahu suasana kompetisi tinju pada masa lampau dan sekarang ini.
“Dulu waktu saya masih SMP itu, kompetisi kompetisi kita bisa lihat dan kita juga lihat bagaimana sasana-sasana tinju juga memberi ruang yang cukup terbuka untuk generasi muda itu berprestasi,” kata Markus Kayoi usai menonton pertandingan tinju di East Phoria Sport Championship by Paulus Waterpauw di PYCH Abepura, Minggu, 23 Juni 2024.
Ia pun menilai ada perubahan minat dari anak-anak mudah terhadap cabang olahraga tinju ini. Padahal, dulu munculnya petinju-petinju berbakat Papua, lantaran karakter masyarakat pada waktu dulu memang senang dalam karakter itu.
Bahkan, saat itu muncul kelompok-kelompok masyarakat atau geng yang menjadi awal tumbuhnya sasana-sasana tinju di Jayapura.
“Memang pada waktu itu kan tak ada selain bola ya tinju, yang dekat dengan masyarakat Papua karena memang semangat bertarung itu dari pada berkelahi jalanan dulu memang cukup tinggi, karena beda dengan anak-anak sekarang pendidikan sudah maju jadi pola minatnya juga berubah, itu yang saya lihat,” ujarnya.
Dengan event ini, Markus Kayoi menilai sangat baik untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk membangkitkan semangat terhadap cabor tinju.
“Dengan adanya turnamen seperti ini juga memicu daya tarik bagi generasi muda dan bisa jadi ruang untuk mereka bisa berpartisipasi setelah mereka menyaksikan pertandingan malam ini,” katanya.
“Event ini saya pikir ini awal yang baik sekali bagi generasi milenial untuk bisa melihat supaya mendorong mereka untuk juga tertarik terhadap cabor tinju,” sambungnya.
Markus Kayoi menilai adanya tinju profesional itu sangat penting dan mestinya sering digelar event tinju seperti ini.
“Semoga event ini menjadi awal yang baik untuk menarik minat. Saya juga baru melihat ternyata anak anak muda yang bisa ditampilkan malam ini, apalagi ada dari Papua Barat, Papua Pegunungan dan Papua Selatan, ini luar biasa dan berarti bagus ini era kebangkitan tinju Papua,” tandasnya.
Untuk itu, imbuh Markus Kayoi, Papua butuh pemimpin yang bisa menjadi motivator untuk merangsang kebangkitan generasi muda untuk tidak melihat sebuah sektor saja, tapi samua sektor menjadi perhatian bersama pemerintah.
“Kita butuh pemimpin yang bisa menjadi bagian dari semua sektor, bukan hanya bidang olahraga, termasuk kelompok masyarakat. Kita butuh pemimpin yang hadir untuk semua orang,” pungkasnya.(bat)