JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sebagai upaya mendukung penguatan ekonomi dan pengendalian inflasi di wilayah Papua khususnya Kabupaten Jayapura, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menginisiasi inovasi sinergi berupa Gerakan pembERdayaan ekOnomi BerAsasKan SinErgi masjid, poNdok pesantren, peTANi dan Instansi (Gerobak Sentani).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan, gerakan ini merupakan implementasi pengembangan akses pasar antara pelaku usaha syariah yang memiliki unit usaha pertanian terutama komoditas pangan strategis, masjid, kelompok tani dengan berbagai instansi untuk mendukung pengendalian inflasi.
“Gerobak Sentani kali ini melibatkan pelaku usaha syariah antara lain Pondok Pesantren Latifah Mubarokah dan Kelompok Tani Arpat Jaya selaku produsen bawang merah, cabai merah dan sayur-sayuran,” kata Faturachman dalam rilisnya, Rabu, 31 Juli 2024.
Selain itu, ujar Faturachman, Masjid Al-Aqhsa Sentani, Kabupaten Jayapura berperan sebagai penyedia ruang terbuka umum untuk penjualan pasar murah untuk masyarakat umum pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Gerobak Sentani juga bekerja sama dengan Bulog dalam penyediaan komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau bagi masrayakat seperti beras, minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir.
Lebih lanjut, tidak hanya upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penyediaan komoditas pangan strategis bagi masyarakat, Gerobak Sentani juga menjadi salah satu inovasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua dalam upaya perluasan digitalisasi QRIS.
Hal ini dilakukan melalui pemberian insentif berupa 1 liter minyak goreng dengan kuota terbatas sekaligus untuk mengedukasi masyarakat bertransaksi dengan QRIS.
“Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi, program Gerobak Sentani diharapkan mampu menjadi percontohan pemberdayaan ekonomi umat dan pengendalian inflasi di wilayah Papua. Inovasi sinergi kegiatan serupa juga diharapkan berkembang dengan melibatkan rumah ibadah lainnya,” imbuhnya. (bat)