KEEROM, Papuaterkini.com – Pilkada Kabupaten Kerom akan berlangsung secara serentak dengan kabupaten/kota di Provinsi Papua pada 27 November 2024.
Para kandidat mulai menggerakan mesin politiknya dengan melakukan sosialisasi memperkenalkan diri dan mencari dukungan ke pemilih di 11 distrik di Kabupaten Kerom.
Untuk diketahui sejumlah tokoh baik dari politisi, maupun birokrat akan berkompetisi, tidak terkecuali calon petahana Piter Gusbager (bupati).
Siapakah yang akan memenangkan pertarungan merebut hati pemilih di Kerom? Beberapa waktu lalu sempat beredar hasil survei salah satu lembaga survei yang memotret dukungan pemilih kepada calon bupati Kerom.
Kali ini, Sinergi Data Indonesia (SDI) sebuah lembaga survei nasional di Jakarta dalam surveinya menyatakan bahwa Piter Gusbager sebagai calon petahana sangat rapuh.
Piter Gusbager sangat berpotensi di kalahkan. Ada sejumlah indikator mengapa Piter Gusbager bisa kalah. Pertama, kesukaan pemilih di Kerom kepada Piter Gusbager dibawah 50 persen dari pemilih yang kenal kepada Piter, kedua kepuasaan terhadap kinerja Piter Gusbager sebagai bupati dibawah dibawah 40 persen. Ketiga, pemilih yang ingin Piter Gusbager kembali menjabat sebagai bupati periode berikut hanya 19 persen .
“Ini alarm bahaya kepada Gusbager dan sekaligus kode lampu hijau bahwa calon penantang bisa menyalip Piter Gusbager dalam beberapa bulan kedepan,” kata Direktur SDI Barkah Pattimahu dalam pers release yang diterima media ini, Rabu, 17 Juli 2024.
Namun demikian, untuk menang melawan petahana, calon-calon penantang harus bekerja keras untuk meyakinkan pemilih, kenapa harus memilih mereka dan bukan Piter Gusbager, apa kelebihan mereka dibandingkan Piter Gusbager.
“Ini penting karena pemilih saat ini sudah cerdas dalam menentukan pilihan,” kata Barkah Pattimahu.
Siapa calon yang bisa mengalahkan Piter Gusbager? Barkah Pattimahu menjawab Henry Borotian. Dari hasil survei Henry Borotian adalah calon yang bersaing dengan Piter Gusbager.
“Hanya dua calon yang elektabilitasnya diatas 10%. Piter Gusbager dipilih 21% pemilih, sementara Henry Borotian didukung 11% pemilih,” bebernya.
Dijelaskan Barkah Pattimahu bahwa survei ini dilakukan awal Juli 2024, dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 440 orang dengan margin of error 4.77 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung di seluruh kecamatan di Kabupaten Keerom. (bat)