JAYAPURA, Papuaterkini.com – Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Provinsi Papua melakukan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan DAK Non Fisik tahun anggaran 2024 yang digelar di Jayapura, 5 – 8 Agustus 2024.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen, SP, M.Eng diwakili Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Provinsi Papua, Anwar Rumbouw, SH, MH mengatakan, jika kegiatan itu dibagi dalam 4 pelatihan yakni Pelatihan Manajemen Koperasi, Pelatihan Kelembagaan dan Usaha Koperasi, Pelatihan Kewirausahaan bagi UKM Pemula, dan Pelatihan Manajemen Usaha Kecil.
“Keempat pelatihan yang diselenggarakan ini sebagai komitmen kita bersama untuk mewujudkan pengembangan dan pembangunan koperasi dan UMKM yang berkualitas dan berkelanjutan,” katanya.
Untuk mencapai hal itu, ujar Anwar, pihaknya sebagai aparat pembina UKM diberi kewenangangan untuk menyusun berbagai kebijakan pemberdayaan koperasi dan UKM serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah.
Menurutnya, peran Koperasi dan UKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan perlu ditingkatkan dalam berbagai sektor ekonomi baik sektor riil, maupun pada sektor jasa dan keuangan, agar masyarakat juga dapat ikut terlibat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan daerah, khususnya di Papua.
Lebih lanjut, peningkatan peran KUKM itu, upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat dalam berkoperasi, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan bagi aparat pembina, pengurus dan pengelola koperasi serta masyarakat yang terstruktur dan berkelanjutan.
Anwar berpesan kepada peserta pelatihan agar mengikuti setiap materi yang diberikan dengan penuh perhatian, aktif bertanya dan berdiskusi, serta memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
“Saya yakin bahwa dengan fokus belajar dan semangat yang tinggi, para peserta pelatihan dapat mencapai hasil yang maksimal dan saya berharap semua ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dengan baik dalam praktik sehari-hari di koperasi dan UKM yang bapak/ibu kelola,” pesannya.
Sebab, imbuhnya, hal ini akan menjadi momentum bagi peserta untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan skala usaha UKM di daerah masing-masing.
“Dengan adanya dukungan dan bimbingan dari para narasumber yang ahli dalam bidang koperasi dan kewirausahaan, saya yakin peserta sekalian akan mendapatkan pengalaman yang berharga,” jelasnya.
Ditambahkan, beberapa indikator keberhasilan pembinaan koperasi dan UKM adalah meningkatnya jumlah koperasi aktif, koperasi sehat, volume usaha dan Sisa Hasil Usaha atau SHU, meningkatnya laba usaha, serta aset dan omset usaha UKM.
“Oleh karena itu, sepulangnya Bapak/ Ibu peserta pelatihan dari tempat ini, anda diharapkan menjadi agen perubahan bagi koperasi dan UKM yang anda kelola,” ujarnya.
“Kami ingin melihat adanya perubahan positif dari segi kelembagaan, tata kelola dan peran aktif anggota dalam berkoperasi dan kenaikan skala usaha UKM di daerah bapak ibu masing-masing,” pungkasnya. (bat)