BIAK, Papuaterkini.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Papua menggelar Focus Group Discussion (FGD) visi dan misi bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, di Paray Biak, Kamis, 12 September 2024.
Dalam FGD itu, pasangan Bakal Calon Gubernur Dr. Drs. Benhur Tomi Mano dan Bakal Calon Wakil Gubernur Yermias Bisay, SH (BTM – YES) yang diusung oleh PDI Perjuangan hadir langsung sebagai nara sumber sekaligus memberikan penjelasan tentang visi dan misi mereka.
Salah satu yang menjadi bagian dari visi dan misi dari pasangan BTM-YES ini adalah pembentukan daerah otonomi baru (pemekaran) di wilayah adat Saereri. Bahkan diungkapkan dalam FGD itu kalau pemekaran di wilayah Saereri bukan hal yang baru namun sudah disuarakan dan tinggal ditindaklanjuti.
“Berkaitan daerah otomon baru (DOB) untuk wilayah Saereri ini bukan hal baru, ini sudah bergerak dari beberapa tahun yang lalu, saya sudah mendapatkan masukan dan informasi banyak dari para tokoh-tokoh Saereri tentang konsep mereka untuk membentuk daerah otonom baru,” kata bakal Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dalam keterangan persnya kepada wartawan.
Ia menilai bahwa pembentukan daerah otonomi baru menjadi sangat penting di Papua dalam percepatan pembangunan dan memperpendek rentang kendali pemerintahan.
“Papua ini mempunyai kesatuan budaya begitu besar sehingga dengan adanya pembentukan daerah otonom yang baru maka kendali pemerintahan semakin dekat dengan masyarakat, melahirkan percepatan pemerataan pembangunan, serta mengangkat hartat dan martabat Orang Asli Papua (OAP),” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua, Herry Ario Naap, SSi, MPd mengungkapkan bahwa kegiatan FGD dilaksanakan merupakan wujud pertanggung jawaban partai kepada konstituen PDIP dan rakyat Papua dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai steakholder dan struktur partai di wilayah Saereri.
“Jadi FGD ini tujuannya untuk mengukur efektifitas penerapan visi misi dan program-program strategis bakal calon Gubernur/Wagup, menyelaraskan visi misi dan program strategis sesuai dengan realitas kebutuhan yang ada di tengah masyarakat,” jelasnya.
Herry Naap menambahkan, FGD ini juga merupakan intruksi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, bahwa seluruh bakal calon kepala daerah wajib mendiskusikan visi dan misinya yang selanjutnya di sandingkan dengan konsep Nawa Cita partai yang sudah di siapkan oleh DPP Perjuangan.
“Kegiatan ini sudah di koordinasikan langsung ke Bawaslu Provinsi karena PDIP tidak mau dianggap melanggar aturan, dan Bawaslu sudah menjawabnya dengan memberikan kami himbauan-himbauan yang pasti akan kami patuhi” tambahnya.
Sekedar diketahui, selain dihadiri langsung oleh Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur, acara FGD ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus DPD, DPC dan PAC PDI Perjuangan di wilayah Saereri, masyarakat dan sejumlah stakeholder lainnya. (un/bat)