JAYAPURA, Papuaterkini.com – Dalam rangka mewujudkan Papua Tanah Damai, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua bersama Polda Papua, Pemerintah Provinsi Papua, Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua, MUI Papua, PHDI Papua, Permabudhi Papua, Pimpinan Lintas Agama dan Paguyuban menggelar Ibadah Akbar Lintas Agama menyambut Pilkada damai di Tanah Papua tahun 2024.
Acara yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan, 19 September 2024, dihadiri lebih dari dua puluh lima ribu umat yang datang dari Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Kegiatan diawali dengan persembahan tarian dari lintas agama dan paguyuban, doa pembuka dari Katolik, doa lintas agama dan seruan damai dari Papua untuk Indonesia menjelang Pilkada Damai.
Rangkaian acara ini menggaungkan semangat dan nilai kesatuan ditengah perbedaan.
Kegiatan Ibadah Akbar Lintas Agama merupakan kegiatan yang dipikirkan secara matang. Acara ini penting untuk menyamakan visi menciptakan Pilkada damai di Tanah Papua Tahun 2024.
Ibadah merupakan hal penting supaya setiap orang didorong untuk menjaga tanahnya sendiri. Itu sebabnya, semua orang diundang hadir termasuk pasangan bakal calon Gubernur Papua baik Matius Fakhiri dan Benhur Tommi Mano, bakal calon bupati dan wakil bupati di 8 kabupaten dan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura.
“Kita suarakan untuk kebersamaan dan kerukunan supaya Pilkada Damai,” tegas Ketua Panitia Pdt. Isak Deda.
Selain itu, Pendeta Isak menyampaikan bahwa setiap orang harus mengambil bagian memikirkan Papua sebagai Tanah Damai melalui pesta demokrasi yang akan digelar di Tanah Papua.
Sementara itu, Pdt. Kornelius Sutriyono selaku Sekretaris Panitia menyampaikan syukur kepada Tuhan karena Ibadah Akbar Lintas Agama menjadi momentum bersejarah yang diharapkan menyatukan berbagai pihak sehingga Pilkada dapat berjalan damai dan sukses.
Diharapkan kegiatan seperti ini terus diinisiasi sehingga memberi kesejukan sebelum pesta demokrasi. “Ibadah akbar lintas agama ini bertujuan untuk menyamakan visi dalam menciptakan Pilkada yang damai,” katanya.
Selain itu, Pdt Kornelius menyatakan dengan melibatkan berbagai pemuka agama, acara ini didesign untuk nilai-nilai toleransi dan persatuan, menjadi moment ultimate untuk merayakan keberagaman.
“Peranan sosial agama harus dilihat terutama sebagai sesuatu yang mempersatukan,” ujarnya.
Hadir dalam acara ibadah akbar lintas agama yaitu Kapolda Papua, Pj Gubernur Papua diwakili oleh Pejabat Fungsional Analisis Kebijakan Ahli Madya, Asisten Intelejen Kejati, Kasdam XVII/ Cenderawasih, Danlantamal X Jayapura, Danlanud Silas Papare, Pj Wali Kota Jayapura, Pj Bupati Tolikara, Ketua FKUB Papua, Uskup Jayapura Dr Yanuarius Theopilus Matopai You dan Ketua Umum PGGP, Ketua MUI Papua, Wakil Ketua 1 Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Hiskia Rollo, STh, MM, Anggota MRP Pokja Agama, Presiden dan Wakil Presiden GIDI, Ketua-ketua Sinode, Klasis, Pimpinan Lintas Agama dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan di tingkat Provinsi Papua.
Selain itu, hadir juga bakal Calon Gubernur dan bakal Calon Wakil Gubernur Papua Matius Fakhiri bersama Aryoko Rumaropen dan disusul oleh bakal Calon Gubernur Papua Benhur Tommi Mano.
Nampak di kursi undangan VVIP hadir juga bakal Calon Gubernur Papua Pegunungan John Tabo, bakal Calon Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Deinas Geley, Willem Wandik dan Aloysius Giyai.
Sementara dari bakal calon Walikota Jayapura hadir Boy Markus Dawir – Dipo Wibowo, Jhony Banua Rouw – HM Darwis Massi, Rustam Saru dan Haji Mansur.
Calon Bupati dari Jayapura hadir Alfius Toam – Giri Wijayantoro, John Manangsang – Daniel Mebri, Ted Mokay – Supardi, Jan Jap Ormuseray – Asrin Rantetasak. Sedangkan dari Kabupaten Keerom hadir Kenius Kogoya – KH Nursalim Ar-Rozy dan Petrus Salossa.
Moment sejarah ini jarang terjadi dan bahkan pertama di Indonesia. Itu sebabnya, Ketua FKUB Papua, Pdt Lipiyus Biniluk menyampaikan terimakasih kepada seluruh pasangan calon pemimpin kepala daerah yang sudah hadir dan berkomitmen agar Pilkada berjalan damai.
Hadir sebagai pembicara, Pdt Yandi Manobe dari Kristen, Ustad, Da’sad Latif dari Islam dan Pastor Dr John Bunay dari Katolik.
Satu mimbar tiga pembicara menjadi satu dalam semangat menyuarakan Papua Tanah Damai. Dalam siraman rohaninya, mereka menekankan agar menghargai perbedaan. Jangan sebarkan isu agama dan coblos pilihanmu serta hargai lawanmu. (*/bat)