JAYAPURA, Papuaterkini.com – Pasangan calon Wali Kota Jayapura Nomor Urut 2 Jhony Banua Rouw – HM Darwis Massi atau JBR – HADIR memastikan bahwa program pendidikan gratis bisa diterapkan di Kota Jayapura.
Hal itu disampaikan JBR – HADIR dalam visi misinya pada kampanye tatap muka bersama warga RW 04 Kelurahan Argapura Jayapura Selatan maupun kampanye tertutup bersama Relawan Nusantara (Renusa) di PTC Entrop, Jayapura Selatan, Senin, 30 September 2024.
Apalagi, JBR – HADIR punya kerinduan untuk menyiapkan generasi Papua yang lebih baik ke depan. Untuk itu, JBR – HADIR mempunyai program pertama Sekolah Gratis di Kota Jayapura.
“Sekolah Gratis di Kota Jayapura ini menjadi komitmen kami untuk menyelesaikan pendidikan di Kota Jayapura. Semua anak usia sekolah akan datang masuk sekolah tanpa biaya, tapi mereka akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas di sekolah yang disiapkan,” kata JBR.
Pendidikan gratis itu, jelas JBR, akan diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Jayapura, baik suku maupun agama apapun, yang punya KTP Kota Jayapura, maka anak-anak itu wajib mendapatkan sekolah gratis di Kota Jayapura.
JBR – HADIR sangat yakin sekolah gratis itu bisa dilakukan di Kota Jayapura. “Kami yakin itu bisa dilakukan. Sebab, bukan kami yang pertama kali, sudah ada di Kaimana dan Kepulauan Yapen,” tandasnya.
Menurutnya, pendidikan gratis di Kabupaten Kepulauan Yapen awalnya juga dibilang tidak bisa dilakukan.
“Tapi, yang melakukan itu adalah kaka saya, Tonny Tesar. Kaka saya sudah lakukan pendidikan gratis itu, masa saya adeknya nggak bisa? Saya sangat bahwa kami berdua bisa lakukan itu. Karena kami punya hati dan kami ingin uang itu untuk rakyat, bukan untuk kebijakan-kebijakan yang tidak menyentuh rakyat,” jelasnya.
Ditambahkan, dengan pendidikan gratis, maka sudah pasti biaya hidup masyarakat Kota Jayapura khususnya orang tua murid, pasti akan turun. Sebab, pendidikan gratis itu akan sangat membantu mereka.
Sebab, sebelumnya ada yang setiap bulan harus membayar Rp 70 ribu, 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Bahkan, untuk biaya masuk sekolah ada Rp 1 juta hingga Rp 7 juta.
“Kalau mereka tidak bayar lagi, maka ada berapa banyak uang yang dapat mereka simpan untuk keluarganya,” katanya.
Apalagi, imbuh JBR, selama ini diketahui orang tua sangat cinta kepada anak-anaknya, sehingga rela banting tulang bahkan berkorban dengan jualan, termasuk terpaksa pinjam uang untuk membayar uang sekolah anak-anaknya.
“Nah, beban itu akan kita selesaikan dan kami berkomitmen bahwa kami tidak akan membiayai operasional-operasional pemerintah daerah yang tidak menyentuh rakyat, kita akan uang itu semua untuk kepentingan rakyat ke depan. Kalau ada pemimpin yang bilang tidak bisa, saya bisa memastikan bahwa itu pasti bisa,” tujarnya.
“APBD Kota Jayapura hampir mencapai Rp 1,8 triliun. APBD di daerah lain yang sudah menerapkan sekolah gratis, uangnya hanya Rp 1,1 triliun, masak dengan wilayah Kota Jayapura yang kecil, kita tidak bisa lakukan itu. Itu tergantung pemimpin yang punya hati untuk rakyat, bisa melakukan itu,” pungkasnya. (bat)