BIAK, Papuaterkini.com – Para tokoh agama di Kabupaten Biak Numfor menyerukan pelaksanaan Pilkada damai. Seruan Pilkada damai yang dibawa dalam bentuk doa lintas agama dan deklarasi Pemilukada Damai digelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Biak Numfor, di Kantor Kemenag Kabupaten Biak Numfor, Jumat, 13 September 2024.
Doa bersama dan deklarasi Pemilukada juga dihadiri langsung oleh jajaran anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pimpinan TNI/Polri serta unsur terkait lainnya.
Dari unsur agama kristen dibacakan langsung oleh Ketua Forum FKUB Kabupaten Biak Numfor yang juga adalah Anggota BPAM Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah III Biak – Supiori Pdt Michael Kapisa, MSi, TEOL dari unsur agama Islam oleh Ustadz Sukriadi, SPd, MPd, lalu Pastor Agustinus Tri Winarno, SCJ mewakili agama Katilok.
Panandita I Wayan Jana, SPd, MPd mewakili agama Hindu dan Agus Susanto, SPd.B mewakili agama Buddha.
”Mengimbau kepada para pemimpin agama agar tetap menjaga netralitas tetapi juga menjaga rumah-rumah ibadah dari politik praktis, jangan menggunakan mimbar-mimbar agama untuk melakukan politisasi terhadap pemilihan umum dan tidak mengotori rumah-rumah ibadah,” kata Pdt Michael Kapisa saat memberikan sambutan pengantar pada doa dan deklarasi Pilkada Damai.
Dikatakan, masyarakat Biak Numfor akan memilih pemimpin, ada beberapa calon yang akan maju dan itu semua anak-anak terbaik calon-calon pemimpin yang baik, karena itu mari kita memilih nanti siapa yang menang mari kita dukung bersama dan menyatukan perbedaan.
“Mengajak umat beragama dan segenap elemen masyarakat untuk menciptakan kondisi sosial yang harmonis toleran dan demokratis bagi penyelengaraan Pemilukada yang baik dan damai serta menerima hasilnya secara arif dan bijaksana dan sportif,” imbuhnya lagi
Sementara itu, Penjabat Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia, SH, MHum dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Plh. Sekda Zacharias L. Mailoa, ST, MM juga menyampaikan berbeda pilihan tentu saja boleh, akan tetapi dalam proses Pilkada perbedaan pilihan jangan sampai menjadi alasan terjadinya permusuhan dan konflik horisontal ditengah-tengah masyarakat.
”Melalui momentum doa bersama untuk kesuksesan pelaksanaan Pilkada tahun 2024 ini kami mengajak semua pihak, baik tokoh agama, pemangku kebijakan, maupun masyarakat umum, untuk bersama-sama kita mengawal pilkada tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang, tetap berlangsung aman tanpa permusuhan,” pesan Penjabat Bupati.
Hal yang sama juga ditambahkan oleh Kepala Kementrian Agama Rolland S Abondifu, SSi. Ia mengatakan, bahwa di zaman industri 4.0 di mana memanfaatkan digital sudah dilakukan dengan begitu bebas, khususnya lagi terkait dengan penggunaan media sosial terkait dengan masa tahapan pelaksanaan Pemilukada.
”Kami juga menghimbau kepada seluruh umat beragama dan seluruh lapisan masyarakat lebih bijaksana lagi dalam pengunaan media sosial dalam berkomunikasi, jangan kita menggunakan media sosial untuk saling menyerang dan saling menghujat dari sisi agama dan lain sebagainya,” imbuhnya.(un/bat)