JAYAPURA, Papuaterkini.com – Calon Wakil Bupati Memberanl Tengah Itaman Thago meminta mantan Bupati Memberamo Tengah Ricky Ham Pagawak alias RHP untuk tidak koar-koar menanggapi debat kandidat Bupati Mamberamo Tengah dalam Pilkada 2024.
“Saya mau menanggapi pernyataan pak RHP soal pernyataan Yonas Kenelak dalam Debat Kandidat Bupati Memberamo Tengah. Tidak perlu berkoar-koar di media. Kita rasa menyesal juga. Sebab, kita lihat Kabupaten Memberamo Tengah ini, kita belum pernah ambil hasilnya, tapi bapak sudah ambil hasilnya,” kata Itaman Tago yang diberi julukan Jagoan Kampung oleh RHP ini.
Sebagai putra daerah Distrik Kobagma, Jagoan Kampung mengaku sangat prehatin terhadap kenyataan kinerja pemerintahan periode tahun 2013 – 2017 dan 2018 – 2023.
“Kalau pak Yonas Kenelak buat program pengaspalan di sekitar Kobagma, pak Ricky Ham Pagawak tidak boleh campur tangan dan juga membawa nama diri bahwa itu programnya. Itu sangat disayangkan, karena tidak masuk dalam logika itu,” tandasnya.
Apalagi, kata Itaman Tago, program pembangunan kantor DPRD Mamberamo Tengah, itu murni program Yonas Kenelak. Lampu di seluruh Kota Kobagma, itu murni program Yonas Kenelak dulu.
“Pak RHP sejak menjadi bupati dari tahun 2013 – 2018, sayang orang tua kami di Distrik Kobagma sebagai ibu kota Mamberamo Tengah, banyak yang dapat kebakaran dengan lilin. Itu bukti dan kenyataan besar sekali,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Itaman Thago, mulai debat publik apapun yang dikeluarkan dari media, ia meminta RHP tidak perlu menanggapi.
“Bapak RHP tidak perlu menanggapi apapun. Kami menderita luar biasa selama 9 tahun ini,” tandasnya lagi.
Oleh karena itu, ketiga paslon putra daerah yang maju sebagai kandidat sebagai calon bupati dan wakil bupati dalam visi misi dan programnya, tidak perlu ditanggapi ataupun dikoreksi sedikitpun oleh RHP.
“Kemarin, bapak masuk di Mamberamo Tengah lompat pagar, oleh karena itu kami sebagai anak Pribumi Memberamo Tengah, kami mohon sekali jangan lagi untuk menanggapi visi dan misi kami dalam debat publik,” katanya.
Ia meminta RHP sadar akan posisinya saat ini.
“Bapak sendiri posisi dimana? Karena bapak kemarin dua periode kinerjanya bagus, sehingga bapak ada kerja di Kemendagri atau Kementerian RI yang dimana saja, boleh kami akui bapak. Tapi posisi kali ini, posisi ada di terali besi kan. Kalau bapak ajak masyarakat, ya masyarakat akan masuk ke terali besi,” ujarya.
Oleh karena itu, ia berharap RHP agar jangan sekali-kali berkoar-koar di media.
“Sebaiknya jalani saja. Tuhan berikan bapak punya tugas yang baru saja bapak jalani dan selesaikan. Kita punya tujuan, kita juga selesaikan. Biar kita kerja sesuai dengan tupoksi yang Tuhan yang berikan. Itu adalah anugerah,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta jangan saling menyalahkan dan membenci. “Jadi, kami luruskan disini, karena bapak RHP menanggapi ucapan bapak YK dalam debat kandidat. Memang kenyataan sayang, bapak YK pernah menjadi ban serep selama 9 tahun,” pungkasnya.
Ia meminta kepada seluruh masyarakat di Mamberamo Tengah agar tidak menanggapi atau mendengar pernyataan dari RHP.
“Mohon orang seperti ini ada dimana posisinya? Kalau posisinya ada di terali besi, ketika kita ikut, kita semua akan masuk ke dalam terali besi. Jika beliau ada di posisi yang benar atau naik kelas seperti pak Jhon Wempi Wetipo ataupun Ibu Ribka Haluk itu kita puji dan apa yang mereka ajak, kami tentu akan ikuti dan akan dengar. Tidak usah ajak masyarakat lagi. Tidak perlu berkoar-koar di media. Kita rasa menyesal juga,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Bupati Memberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak dalam rekaman suara yang beredar menyampaikan secara khusus ketiga kandidat Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Tengah.
“Setelah saya mengikuti debat kandidat yang disiarkan langsung oleh TVRI beberapa hari lalu, saya ingin menanggapi dan menjelaskan tentang apa yang sudah disampaikan oleh kandidat Calon Bupati Mamberamo Tengah lebih khusus suadara Yonas Kenelak,” katanya.
Menurutnya, dalam penyampaiannya, ada beberapa program yang menurut Yonas Kenelak atau calon Bupati Memberamo Tengah nomor urut 2 menyatakan bahwa program pembangunan distrik, pembangunan jalan, pengaspalan jalan dalam kota dan pembangunan Kantor DPRD, diprogramkan oleh Yonas Kenelak.
“Saya perlu sampaikan kepada masyarakat Memberamo Tengah lebih khusus tiga kandidat lebih khusus tim sukses bahwa apa yang disampaikan Yonas Kenelak, itu tipu dan bohong. Kenapa saya sampaikan itu karena program perencanaan listrik dalam kota, itu sudah diprogramkan oleh saya sendiri sebagai bupati tahun 2020. Sejak saat itu, kami jalan mulai dari penyiapan rumah genset dan pengadaan genset itu sudah saya lakukan 2021 – 2022, apa yang disampaikan Yonas Kenelak adalah pembohongan publik,” jelasnya.
Selain itu, RHP mengklaim bahwa pengaspalan jalan dalam kota adalah programnya yang ditetapkan DPRD tahun 2021. Begitupun pembangunan Kantor DPRD Memberamo Tengah. (bat)