JAYAPURA, Papuaterkini.com – Dalam kampanye di Kampung Waena, pasangan calon Wali Kota Jayapura Nomor Urut 2, Jhony Banua Rouw – HM Darwis Massi menyempatkan diri untuk melakukan ziarah di makam Tokoh Papua yang juga Ondoafi Besar Kampung Waena, Alm Ramses Ohee, Rabu, 2 Oktober 2024.
JBR – HADIR meletakkan krans bunga dan menabur bunga di pusara Pejuang Integrasi Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga mantan Anggota DPR Papua jalur pengangkatan, yang berada di halaman rumah Ondo Ramses Ohee tersebut.
Di depan pusara alm Ramses Ohee, Jhony Banua Rouw mengaku jika almarhum merupakan sahabatnya semasa menjabat anggota DPR Papua selama dua periode.
“Beliau adalah sahabat kami. Kami bersama-sama di DPR Papua sampai beliau sakit dan meninggalkan kita dalam masa tugasnya,” kata JBR, sapaan akrabnya.
“Bapak, sahabatku. Kami terus mengenang apa yang menjadi perjuangan bapak. Kami tahu perjuangan bapak sangat bangsa ini, terutama Tanah Papua. Waktu bapak sakit, waktu bapak meninggalkan kita, saya ikut melepas bapak di ruangan sidang DPR Papua dan ini kali kedua saya datang ke makam untuk meletakkan krans bunga. Semoga Tuhan terus melindungi dan menjaga keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
JBR menitipkan pesan untuk terus memperjuangkan cita-cita dari alm Ramses Ohee. Sebab, almarhum sangat cinta terhadap Papua.
Dalam kampanye yang dikemas dalam pertemuan tatap muka dan dialog di para-para adat Kampung Waena, JBR mengaku punya banyak kenangan bersama alm Ramses Ohee.
“Almarhum saya anggap seorang bapak. Punya visi, pemikiran yang luar biasa soal Papua. Beliau memperjuangkan kursi DPR Papua dari jalur pengangkatan, ini bukan main-main,” jelasnya.
“Jika hari ini, ada 11 kursi DPR Papua jalur pengangkatan, 14 kursi DPR Papua jalur pengangkatan, kita harus bilang bahwa itu jasa bapak kita alm Ramses Ohee. Saya tahu persis perjuangan beliau, dari tidak ada menjadi ada,” sambungnya lagi.
Jhony mengungkapkan sebelumnya DPR Papua hanya 45 kursi saja, namun alm Ramses Ohee berjuang hingga mendapat 11 kursi pertama, sehingga DPR Papua menjadi 56 kursi. Namun, partai politik mengambil itu, sehingga kursi pengangkatan tidak naik.
Padahal, lanjut JBR, semangat UU Otsus ada anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan, agar ada keterwakilan orang asli Papua.
JBR berharap generasi muda Papua tahu apa yang telah diperjuangkan alm Ramses Ohee, meski di awal 11 kursi DPR Papua jalur pengangkatan, tidak terealisasi, hingga alm menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“MK memutuskan bahwa ada kursi pengangkatan, itu wajib karena perintah UU Otsus, bukan pemilihan supaya keterwakilan orang Papua di DPR Papua ada, hingga beliau masuk menjadi anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan sebanyak 14 kursi, yang seharusnya dulu 11 kursi, namun Tuhan punya rencana lain, meskipun pelantikannya tidak bersama-sama dengan anggota DPR Papua yang dipilih melalui partai politik,” jelasnya.
Alm Ramses Ohee menjadi anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan dua periode. Dalam perjalanan itu, Alm Ramses Ohee sangat konsisten berbicara hak-hak dasar orang asli Papua.
“Beliau titipkan banyak untuk kita. Beliau juga nasionalis, tidak hanya bicara hak orang asli Papua saja, tapi ada peluang lain yang beliau berikan untuk orang non Papua. Beliau seorang nasionalis yang luar biasa,” paparnya.
Bahkan, JBR mengingat apa yang diperjuangkan alm Ramses Ohee, terutama lembaga-lembaga adat yang ada di Papua bisa dapat posisi yang hampir sama dengan pemerintah.
“Lembaga adat dari awal sebelum pemerintah ada, lembaga adat sudah ada. Sebelum lembaga adat ada, ada agama yang masuk. Setelah itu, baru masuk ke pemerintah. Ini realita yang ada di Papua, bukan pemerintah duluan, tapi hari ini pemerintah hadir tapi mereka hadir seolah lebih hebat dari adat dan agama. Nah, itulah yang perjuangan beliau mau ada kesamaan, duduk sama-sama yang dibilang tiga tungku yakni ada agama, adat dan pemerintah,” katanya.
Untuk itu, katanya, jika JBR bersama Darwis Massi diberikan kesempatan untuk memimpin Kota Jayapura, maka akan meneruskan perjuangan alm Ramses Ohee.
“Salah satu program kita adalah kita akan memberikan penguatan kepada lembaga-lembaga adat yang ada di Kota Jayapura. Kami tidak akan membedakan baik itu yang ada di wilayah Port, tapi yang ada di Heram atau dibilang wilayah Tabi,” imbuhnya. (bat)