Ketua LMA Yan Itapea Yakin Yanni – Jemmi Bisa Atasi Permasalahan di Sarmi

Paslon Bupati Sarmi nomor urut 2 Yanni - Jemmi Esau Maban disambut antusias warga di Kampung Tarwasih Marenggi, Distrik Bonggo.
banner 120x600

SARMI, Papuaterkini.com – Masyarakat Kampung Tarwasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi, komitmen memberi dukungan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sarmi nomor urut 2, Yanni – Jemmi Esau Maban di Pilkada 2024.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kampung Tarwasi Marenggi, Yan Itapea dalam tatap muka bersama pasangan Yanni – Jemmi pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Ketua LMA Kampung Tarwasi Yan Itapea membeberkan sejumlah permasalahan yang selama ini dirasakan masyarakat yakni pertama menyangkut dengan ketiadaan kampung yang selama ini dirasakan sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Kedua menyangkut palang-memalang yang terjadi diatas negeri ini terutama pemalangan terhadap pembangunan.

“Kami melihat persoalan itu pertama ada di pemimpin yang didalamnya ada pemerintah adat dan gereja,” ujarnya

Yan menilai selama ini dengan adanya ketertinggalan, kemiskinan dan persoalan lainnya di Kabupaten Sarmi dikarenakan pemimpin tidak membuka diri untuk menerima pembangunan. “Alam kita menjamin, Sumber Daya Alam kita cukup banyak, hanya otak dari seorang pemimpin yang tidak cermat,” tandasnya.

Oleh sebab, Yan yakin hanya pasangan Yanni -Jemmi yang dapat menjawab semua aspirasi atau permasalahan masyarakat disini, karena hanya ada di sosok seorang ibu.

“Kasih sayang yang lebih besar itu ada di seorang Ibu, karena seorang ibu sangat mengetahui apa yang menjadi permasalahan di dalam rumah. Di dalam keluarga itu ada bapak dan mama, namun mama itu lebih cenderung kepada kebutuhan anak-anak di rumah, oleh sebab itu hari ini saya mau katakan pergumulan panjang yang dirasakan oleh masyarakat secara umum di Kabupaten Sarmi, tidak mungkin seorang bapa yang menjawab, itu dari lubuk hati yang paling dalam. Hanya ada di sosok ibu,” bebernya.

Selain itu, masalah hak ulayat tanah adat, tapal batas antara kampung dengan kampung, suku dengan suku harus diselesaikan terlebih dulu, baru pembangunan bisa dilakukan secara merata.

“Semua itu harus di selesaikan sehingga pembangunan itu dapat berjalan lurus, kalau tidak dilakukan akan menjadi polemik besar di Kabupaten Sarmi, parang akan jatuh di tanah ini untuk menghalangi pembangunan,” tandasnya.

Begitu juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan masalah membuka akses jalan ekonomi, hal ini sangat penting untuk menjadi perhatian Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarmi.

“Kita lihat Sarmi sekarang mempunyai nilai jual. SDA yang ada di laut itu bisa diangkat, kebutuhan masyarakat bisa disejaterahkan, selama ini kita lihat masyarakat miskin diatas kekayaaan yang ada di atas Negeri Sarmi tercinta ini,” katanya.

“Kita bicara soal kesejahteraan, kemakmuran dan sebagainya kalau SDM kita tidak siapkan hari ini, maka sia-sialah semua itu. Mengapa jadi polemik di sepanjang jalan, anak-anak yang putus sekolah harus dibuka lapangan kerja , sehingga di jalan-jalan tidak terjadi palang memalang,” ujarnya.

Menyangkut dana Otsus, Yan mengaku dana ini sampai saat ini juga tidak menyentuh hingga sampai ke akar rumput, hanya sampai ke kabupaten saja, jadi artinya sampai ke SKPD, namun pemerintah kampung tidak merasakan.

“Karena harusnya dana itu dirasakan oleh masyarakat, sebab kenyataan hanya dana APBN dan APBD saja,” katanya.

Yan berharap paslon Yanni – Jemmi akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sarmi, agar segala permasalahan yang dirasakan selama ini dapat menjadi perhatian sehingga dari Kabupaten Sarmi dapat membuat kejutan untuk kabupaten lain dengan dana Otsus.

Calon Bupati Sarmi nomor urut 2, Yanni saat menjawab keluhan masyarakat mengatakan untuk mengejar ketertinggalan dari Kabupaten Sarmi ini tentu butuh pemimpin yang mempunyai akses dengan pusat.

“Kita tidak menggampangi bahwa akses tersebut tidak perlu ada peraturan, tetapi dengan kedekatan saya dengan bapak Presiden tentu ada kemudahan yang bisa kita dapatkan. Jadi semua juga ada aturannya,” ujar Yanni.

Masalah kampung yang ditiadakan, Yanni berjanji bahwa akan diaktifkan, termasuk distrik.

“Sebetulmya untuk kader Gerindra itu tidak ada yang tidak bisa terkecuali kita tidak mau, tapi kalau hanya kampung susahnya dimana? tahan  buat? kenapa ditahan pemekaran kampung itu sebenarnya penting,” ujarnya

Yanni mengaku berkunjung ke Sarmi bukan hal baru baginya, karena Sarmi adalah daerah pemilihannya sehingga ia sangat tau apa persalahan yang terjadi disini.

“Jadi untuk dana Otsus itu kami berkomitmen akan diberikan untuk lembaga adat di lima suku. Untuk di bangun rumahnya sesuai dengan budaya masing dari lima suku itu akan kami pikirkan untuk bagaimana dana Otsus dinikmati oleh masyarakat adat,” jelasnya.

Termasuk tempat ibadah, honor bagi hamba Tuhan, yang akan menjadi pekerjaan rumah bagi pasangan Yanni – Jemmi.

Menurutnya persoalan Sarmi ini sedikit seperti benang kusut yang harus dirapikan dan benahi. Untuk itu, dalam 100 hari kerja dipastikan rumah sakit, dokter sudah terpenuhi,

“Tidak usah pergi ke Kabupaten lain, tidak usah ada ambulans antar ke kabupaten lain karena kita sendiri sudah ada dokternya,” tandasnya.

Dia menambahkan untuk membawa Kabupaten Sarmi yang lebih baik, semua ada di paslon Yanni – Jemmi karena  pintar cari uang dan mempunyai akses di pusat.

“Kita cari uang, kita minta ke bapa, kita minta ke menteri tentang perumahan, lampu penerangan,  pelabuhan pariwisata, pertanian perikanan. Jadi potensi unggulan kita di Sarmi ini kita galakkan, tingkatkan bantuan benih dan teknologi dan bimbingannya, dan sebagai pemerintah kami akan membantu pemasarannya. Jadi harus ada campurtangan pemerintah,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *