JAYAPURA, Papuaterkini.com – Aktivis 98 dan Direktur Migrant Watch, Aznil Tan menilai Laurenzus Kadepa merupakan sosok wakil rakyat yang benar-benar menyuarakan suara rakyat selama 10 tahun ini. “Kawan saya bung Laurenzus Kadepa merupakan sosok legislator yang mewakili suara rakyat selama 10 tahun. Ia menjadi anggota DPRD Papua masa bakti 2014-2019/2019-2024,” katanya.
Laurenzus lahir dari masyarakat biasa dengan semangat dan tekad yang kuat serta kerja keras mengantarkan ia menduduki kursi legislatif selama 10 tahun.
Sepak terjangnya dalam dunia politik selama menjabat sebagai anggota dewan mendapat julukan dari kalangan muda sebagai pejuang keadilan serta inspirasi bagi kaum muda.
Aznil Tan, Aktivis 98 dan Direktur Migrant Watch secara pribadi mengikuti kinerja seorang legislator Papua ini. Ia berpendapat bahwa Laurenzus Kadepa merupakan sosok Legislator Teladan dari Tanah Papua yang harus dijadikan patron dan contoh oleh para anggota dewan yang terpilih terkhususnya anggota dewan dari Papua.
Aznil menyampaikan bahwa ini menjadi hal yang penting mengingat selama kepemimpinan bung Laurenzus 10 tahun ini, ia mengabadikan dirinya kepada rakyat Papua dengan ikhlas.
Salah satunya ditandai dengan saat menjabat sebagai legislator, Laurenzus berhasil memprakarsai lahirnya berbagai rekomendasi dari berbagai badan atau lembaga-lambaga Negara dalam sejarah perjuangan buruh mogok kerja (Moker) PT.Freeport Indonesia dan Privatisasi.
“Ini bukti nyata bahwa Laurenzus Kadepa merupakan sosok yang harus diteladani oleh legislator terpilih 2024-2029,” ujar Aznil.
“Selama persoalan HAM dan ketidakadilan di Tanah Papua belum terselesaikan selama itu juga kita sebagai anak muda harus banyak belajar dari beliau,” sambungnya.
Untuk itu, imbuh Aznil, masyarakat Papua perlu berterima kasih kepada Laurenzus Kadepa karena ia benar dengan tulus bekerja mengabdikan dirinya demi masyarakat Papua selama 10 tahun ini. “Papua ini kaya akan sumber daya alam dan harus dikelola dengan benar maka dibutuhkan pemimpin daerah dan pejabat lainnya sekali lagi kita perlu belajar dari Laurenzus Kadepa,” imbuhnya. (bat)