JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ratusan warga di Distrik Abepura bakal mendapatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (PSBS) atau rehab rumah dari Kementerian PUPR tahun 2024.
Mereka tampak antusias terhadap program rehab rumah ini. Bahkan, mereka terharu lantaran sudah belasan tahun tinggal di Kota Jayapura, baru mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Seperti diungkapkan warga Kelurahan Kota Baru, Ati Hamo mengaku senang lantaran ia mendapatkan program rehab rumah.
“Puji Tuhan, saya sangat senang nama masuk di tahap III program rehab rumah dari Kementerian PUPR yang diperjuangkan oleh Partai NasDem, terutama oleh bapak Jhony Banua Rouw,” katanya.
Apalagi, diakui, sudah 30 tahun rumahnya tidak pernah direhab, sehingga atap bocor dan dinding rumah rusak sehingga tidak layak huni, namun belum memiliki biaya untuk rehab rumahnya.
“Bersyukur sekali, karena baru kali ini mendapatkan bantuan rehab rumah ini,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Kementerian PUPR, Partai NasDem dan khususnya Jhony Banua Rouw (JBR) yang memperjuangkannya untuk mendapatkan program rehab rumah ini.
Rose Mambay, warga Kelurahan Kota Baru Abepura juga menyampaikan terimakasih kepada JBR, lantaran diperjuangkan untuk mendapatkan program rehab rumah tahun 2024.
“Saya berterimakasih kepada bapak JBR yang telah memperjuangkan kami mendapatkan bantuan rehab rumah tahap ketiga tahun 2024,” kata Rose Mambay.
Sejak tahun 1996, Rose Mambay mengaku sudah tinggal di RT 03 RW 08 di Kelurahan Kota Baru, namun baru kali ini mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Sebenarnya, rumah saya ini sudah tidak layak huni. Atap sudah pada bocor, pintu rumah juga sudah rusak. Terimakasih bantuan rehab rumah dari Kementerian PUPR yang diperjuangkan oleh Partai NasDem terutama melalui bapak JBR,” imbuhnya.
Warga lainnya, dari Kelurahan Asano mengaku sangat gembira lantaran mendapatkan program rehab rumah ini.
“Atap rumah saya sudah pada bocor, terpaksa ditambal. Terimakasih kepada bapak JBR yang memperjuangkan sehingga saya mendapatkan program rehab rumah ini,” katanya.
Warga Kali Acay juga menyampaikan terimakasih telah mendapatkan program rehab rumah ini. Apalagi, rumahnya sebenarnya tidak layak huni.
“Ketika hujan, rumah bocor semua. Lantai maupun dinding juga sudah rusak,” katanya. Awalnya, ia tidak percaya ketika didatangi langsung oleh tim dari JBR untuk mendata dan melihat langsung kondisi rumahnya yang memang tidak layak huni untuk mendapatkan program rehab rumah, namun ternyata benar program itu terbukti, lantaran tetangganya rumahnya sudah direhab.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Kementerian PUPR, Partai NasDem dan secara khusus kepada Jhony Banua Rouw yang memperjuangkannya mendapatkan program rehab rumah ini.
Sementara itu, Sekretaris Partai NasDem Abepura Susan Burdam mengatakan jika Kementerian PUPR memberikan sosialisasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal rehab rumah kepada calon penerima manfaat.
“Jadi, pertemuan hari ini, dari Kementerian PUPR memberikan sosialisasi kepada calon penerima manfaat rehab rumah, baik kriteria, syarat-syaratnya dan besaran dana yang disiapkan,” katanya.
Dijelaskan, dalam program BSPS atau rehab rumah ini, 1 rumah yang direhap anggarannya sebesar Rp 23,5 juta, yang terdiri untuk bahan bangunan sebesar Rp 18,5 juta dan tukang Rp 5 juta.
Susan mengungkapkan untuk program BSPS atau rehab rumah ini, tahun 2024 ini ada tiga tahap. Tahap I sudah selesai, sedangkan tahap II dan tahap III tengah berlangsung.
“Tahap II dan III ini tengah berjalan dan pertemuan ini untuk sosialisi kepada calon penerima bantuan rehap rumah tahap III, dimana yang hadir di tempat ini dari Kelurahan Kota Baru dan Asano, Distrik Abepura,” ujarnya.
Untuk program rehab rumah ini, tahun 2024 ini ditargetkan 2.000 unit rumah di Kota Jayapura. Sudah ribuan rumah di Kota Jayapuraa telah direhab.
Ditambahkan, program bantuan rehab rumah dari Kementerian PUPR ini merupakan usulan dan diperjuangkan Partai NasDem.
“Terimakasih kepada Kementerian PUPR, sehingga program rehab rumah ini bisa sampai di Kota Jayapura. Program rehab rumah ini sudah berlangsung hampir 10 tahun dan telah dinikmati oleh ribuan masyarakat di Papua,” imbuhnya. (bat)
