Elias Busup: Tidak Boleh Ganggu Gugat Suara yang Diberikan Rakyat Suku Kimyal

Elias Busup Koordinator Kimnyal Tim Pemenangan Paslon Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli - Esau Miram dan Paslon Gubernur Papua Pegunungan, Befa Yigibalom - Natan Pahabol
banner 120x600

YAHUKIMO, Papuaterkini.com – Elias Busup Koordinator Kimnyal Tim Pemenangan Paslon Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli – Esau Miram dan Paslon Gubernur Papua Pegunungan, Befa Yigibalom – Natan Pahabol secara tegas mengatakan bahwa siapapun tidak boleh mengganggu gugat suara yang diberikan rakyat, termasuk dari Suku Kimyal.

Apalagi, tegas Elias Busup, suara yang diberikan oleh masyarakat setiap distrik di wilayah Kimyal itu, berdasarkan hasil musyawarah mufakat di distrik masing-masing sebelum pleno distrik di kampung masing-masing. 

“Hasil musyawarah mufakat di kampung masing-masing itu, baru pleno di tingkat distrik di wilayah Kimnyal. Dan itu setiap saksi baik paslon Bupati Yahukimo maupun paslon Gubernur Papua Pegunungan sudah pegang hasilnya itu.
Dan, saatnya PPD akan menaikkan di papan tabulasi KPU Kabupaten Yahukimo,” kata Elias Busup, Jumat, 29 November 2024.

Oleh karena itu, ia berharap suara yang dikasih masyarakat itu, PPD jaga sampai dengan antar di KPU Yahukimo dan mereka bisa melakukan tugas dengan baik, karena ini kepercayaan masyarakat.

Elias Busup secara tegas menolak sekelompok orang yang mengatasnamakan Suku Kimyal melakukan demo di Kantor KPU Yahukimo. “Itu hanya sekelompok orang, tidak boleh mengklaim atas nama suku. Tidak ada istilah namanya politik identitas atau politik suku atau golongan, itu tidak boleh. Demokrasi itu terbuka untuk setiap warga negara Indonesia,” tandasnya.

Diakui, di Papua Pegunungan ada namanya sistem Noken, namun penjabaran dari sistem noken itu adalah ada demokrasi yang terbuka di setiap kampung dan distrik masing-masing melalui musyawarah dan mufakat.

“Hasil daripada musyawarah mufakat itu, mereka berikan kepada siapa yang mau mereka beri. Jadi, tidak boleh lagi ganggu gugat suara yang dikasih masyarakat itu,” tegasnya.

Ia pun meminta KPU Yahukimo tidak boleh menerima kelompok-kelompok yang mengatas namakan suku tertentu yang dapat mengganggu aktivitas proses rekapitulasi di KPU.

“Itu sama saja mereka menghalangi demokrasi yang sedang berjalan. Soal menang atau kalah, itu biasa. Tidak ada dua-duanya menang atau kalah. Jadi, tidak boleh menghasut masyarakat dan mengklaim suara. Itu tidak boleh,” tandasnya. 

Sebab, lanjut Elias Busup, di Suku Kimnyal ada banyak orang yang didukung juga pada pemerintahan hari ini yakni Didimus Yahuli – Esau Miram. 

Terkait aksi demo di Kantor KPU Yahukimo itu, Elias Busup meminta kepada pihak keamanan Polri dan TNI di Kabupaten Yahukimo untuk menertibkannya, mulai dari halaman KPU hingga bandara agar disterilkan. Sebab, aktivitas sedang jalan, tapi ada oknum kelompok tertentu menghalangi agenda ini, sehingga hal ini bisa berbahaya.

Elias Busup berharap Pilkada di Kabupaten Yahukimo ini berjalan dengan aman, damai dan bermartabat, tidak boleh ada konflik antar masyarakat di Kabupaten Yahukimo.

“Hari ini, tidak boleh orang mengatakan bahwa aktor konflik itu orang Kimyal. Itu tidak boleh. Kami orang Kimyal sudah belajar dan sudah tahu cara berpolitik dengan baik dan benar. Hari ini kita buktikan, demokrasi itu kita tegakkan dari Kimyal,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *