YAHUKIMO, Papuaterkini.com – Usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli dan Esau Miram kembali ke Yahukimo.
Didimus Yahuli – Esau Miram tiba di Bandara Nop Goliath, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis, 6 Februari 2025, yang langsung disambut antusias para pendukungnya.
Didimus Yahuli – Esau Miram tiba didampingi beberapa penginjil asing. Mereka akan menggelar kegiatan peluncuran Alkitab dalam bahasa daerah.
Didimus Yahuli – Esau miram langsung menemui warga usai MK memutuskan Dismissal terkait gugatan yang diajukan pasangan Yosep Payage – Mari Mirin.
Dihadapan ratusan pendukungnya, Didimus Yahuli menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya dalam Pilkada Yahukimo tahun 2024.
“Terimakasih pendeta, penginjil dan penatua yang sudah berdoa. Orang bilang Yahukimo daerah merah tapi kita harus buktikan Yesus ada disini, kedamaian juga ada disini,” kata Didimus.
Menurutnya, apa yang dikhawatirkan orang di luar Yahukimo yang sering mengatakan akan terjadi konflik dalam Pilkada, ternyata tidak terjadi.
Untuk itu, Didimus mengapresiasi sikap dan respon masyarakat termasuk kandidat lawan kemarin yang dewasa menyikapi perpolitikan di daerah khususnya Yahukimo.
“Pasti banyak yang khawatir jika Pemilu Yahukimo akan berakhir dengan berdarah-darah. Kita sudah dicap menjadi daerah yang potensi konfliknya tinggi, namun hingga kini Yahukimo aman dan kondusif sehingga saya patut menyampaikan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Bahkan, semua pihak mampu melewati Pilkada dengan damai dan hal ini menunjukkan wajah demokrasi di Kabupaten Yahukimo sedang tumbuh ke arah yang positif.
“Kita patut bangga akan itu,” ujar Didimus.
Sebagai senior politik, ujar Didimus, maka sudah sepantasnya memiliki etika dan paham norma dalam politik, sebab dalam Pemilu atau Pilkada, politik itu ada norma dan etika.
Apalagi, imbuh Didimus, ia melihat dulu setiap akhir pemilu atau Pilkada selalu ada saja yang baku marah, baku ribut, namun semua sudah berakhir di MK dan semua adalah keluarga besar.
“Kita keluarga besar yang punya tanggung jawab membangun Yahukimo,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Terpilih Esau Miram menambahkan bahwa jika Tuhan sudah tentukan, tentu tidak ada yang bisa merubah.
“Pemimpin itu bukan ujicoba dan Tuhan sudah tentukan Didimus Esau 2 periode,” katanya.
Esau menambahkan, semua konstelasi politik telah berakhir dengan keluarnya putusan MK pada 5 Februari 2025.
“Politik kemarin tanggal 5 Februari sudah selesai. Kami akan menjadi bapa bagi seluruh masyarakat Yahukimo. Mari dukung pembagunan 5 tahun ke depan, sebab ini rumah kita,” pungkasnya. (bat)