Legislator Nilai Pembangunan Venue PON Papua Tak Libatkan OAP

Anggota Komisi IV DPR Papua, Alfred F Anouw mendampingi Ketua Komisi IV DPR Papua, Herlin Beatrix Monim saat meninjau pembangunan Stadion Katalpal Merauke, akhir pekan kemarin.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota Komisi IV DPR Papua, Alfred F Anouw, SIP menilai jika pembangunan infrastruktur venue untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 yang tengah dibangun di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke, sama sekali tidak berdayakan atau melibatkan anak asli Papua atau Orang Asli Papua (OAP) untuk berkontribusi.

“Jujur Saya sedih melihat hal ini. Anak asli jadi penonton dan tidak berkontribusi sedikitpun terhadap pembangunan infrastruktur besar-besaran di tanah kami sendiri ini. Hal itu terlihat ketika kami Komisi IV mengunjungi pembangunan Stadion Katalpal dan Sirkuit Balap Motor di Kabupaten Merauke baru-baru ini,” kata Alfred Anouw kepada Papuaterkini.com, Senin, 2 Februari 2020.

Menurut legislator Papua dari Partai Garuda ini, jangankan untuk mendapatkan air bersih atau pun pembuatan parit, menjadi karyawan atau pekerja untuk membantu saja, pihaknya tidak menemukan wajah anak asli Papua.

Untuk itu, lanjut Anggota Fraksi Gabungan Banbun Papua ini, ke depan pihaknya akan mengupayakan dalam beberapa akan  bertemu seluruh kontraktor anak asli Papua bersama beberapa komponen untuk mencari solusi agar anak asli Papua juga dilibatkan langsung dan berkontribusi terhadap pembangunan di tanah Papua dan menjadi tuan di negeri sendiri.

Apalagi, pemberdayaan dan keterlibatan anak-anak asli Papua ini, sebenarnya sudah dijamin dengan semangat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua dan Papua barat.

Alfred Anouw mengaku sangat kesal terhdap pemerintah pusat maupun Pemprov Papua, lantaran momentum PON XX tahun 2020 di Bumi Cenderawasih, dijadikan lahan bisnis para penguasa dengan cara mengorbankan anak leluhur diatas tanahnya sendiri.

“Mestinya momentum ini dimanfaatkan untuk mengembangkan orang asli Papua dalam dunia kontraktor,” tandasnya.

Alfred Anouw mengapresiasi rencana Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua untuk mengorbitkan anak asli Papua menjadi konsultan muda.

“Kami berpesan26 anak asli Papua yang akan dilaunching jadi konsultan muda dari Kampus Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua dilibatkan atau dipakai di seluruh tanah Papua demi membangun Papua,” imbuhnya. (bat)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan ke Jannumberi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *