Penguatan Respons Kegawatdaruratan Bencana, UNICEF Gandeng Akper RS Marthen Indey Jayapura

Foto bersama Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan bersama Direktur Akademi Keperawatan RS Marthen Indey, I Kadek Sudiyasa, SKep.Ns, MKep usai penandatanganan MoU di ruang rapat Kantor UNICEF di Kota Jayapura, Senin, 5 Agustus 2024.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – United Nations Children’s Fund (UNICEF) bersama Akademi Keperawatan (Akper) RS Marthen Indey Jayapura menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang penguatan respons kegawatdaruratan saat bencana.

Penandatanganan MoU dilakukan Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan bersama  Direktur Akademi Keperawatan RS Marthen Indey, I Kadek Sudiyasa, SKep.Ns, MKep di Ruang Rapat Kantor UNICEF di Jayapura, Senin, 5 Agustus 2024.

Kepala kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik sekali penandatanganan MoU ini.

“Akper RS Marthen Indey ini menjadi salah satu lembaga yang memang memfokuskan salah satu skill mereka itu kepada respon bencana dan kami dari UNICEF memang juga sangat memiliki ketertarikan atau kepedulian terhadap bagaimana pemerintah ini bisa memastikan adanya layanan dasar yang baik ketika terjadi bencana oleh karena itu kita bekerjasama dengan AKPER Rumah Sakit Marthen Indey,” katanya.

Menurutnya, kerjasama ini untuk memastikan secara kualitas pendidikan atau secara struktur Akper RS Marthen Indey memiliki kesiapan untuk bisa merespon ketika ada bencana.

“Kita membantu Akper RS Marthen Indey untuk memperkuat kurikulum di pengajaran mereka. Tidak hanya di materi kuliah saja, tetapi kita secara kurikulum bekerjasama,” imbuhnya.

Semenatara itu, Direktur Akademi Keperawatan RS Marthen Indey, I Kadek Sudiyasa mengatakan, Akper RS Marthen Indey merupakan institusi pendidikan tinggi yang menyediakan program studi kesehatan di Papua, mempunyai satu jurusan dengan jumlah siswa 267 orang.

“Akper berfokus pada pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang siap bekerja di berbagai layanan kesehatan termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten, profesional dan siap menghadapi tantangan dalam pelayanan kesehatan termasuk dalam situasi kegawatdaruratan dan bencana,” kata Kadek Sudiyasa.

Kadek Sudiyasa menjelaskan mengenai MoU dengan UNICEF untuk bekerjasama dalam mendorong pemenuhan hak anak khususnya dalam situasi kegawatdaruratan saat bencana dengan memperkuat layanan esensial seperti pendidikan, kesehatan, gizi, kebersihan lingkungan dan perlindungan anak, sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaan masing-masing.

“Mengapa kami bekerja sama dengan UNICEF? Sebab, kami butuh banyak masukan ilmu karena kami institusi. Harapan kami bahwa UNICEF bisa memberikan ilmu berkaitan dengan status gizi anak,” ujarnya.

Dikatakan, Akper RS Marthen Indey setiap tahun melakukan kegiatan simulasi disaster dengan melibatkan semua stakeholder, yang dibuktikan dengan MoU ini.

“Untuk kerjasama kita sudah banyak baik dengan institusi RS, pendidikan lain karena mereka bukan hanya disaster saja, mereka lulusannya dengan harapan bisa bekerja di Puskesmas, kami juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Jayapura,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *