Atlet Papua Arnoldus Gawai Harus Puas Raih Perunggu Lempar Cakram PON XXI

Tiga atlet Lempar Cakram saat pengalungan medali usai lag di babak final yang berlangsung di Stadion Madya Atletik, Sumut Sport Center, Sabtu sore, 14 september 2024. (Foto: PB PON Sumut)
banner 120x600

DELI SERDANG, Papuaterkini.com – Atlet Papua, Arnoldus Gawai pemegang medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX harus puas mengantongi medali perunggu saat laga di PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

Pada final Cabang Olahraga Atletik nomor Lempar Cakram yang berlangsung di Stadion Madya Atletik, Sumut Sport Center, Sabtu sore, 14 september 2024, Arnoldus Gawai mencatatkan jarak lemparan 46,89 meter.

Lemparannya itu tertinggal 2,29 meter dari atlet tuan rumah Sumut, Hardodi Sihombing dengan jauh 49,09 meter. Hasil ini membuat Hardodi berhak mengantongi medali emas mengalahkan enam pesaing lainnya.

Final Lempar Cakram diikuti tujuh atlet antara lain; Arnoldus Gawai, Kai (Papua ), Hardodi Sihombing (Sumut), Roni Sisko (Jatim) Galih Yoga (Jawa Tengah), Malik Ibrahim (Sumbar),  M Rifandi (Aceh) dan Eko Prayitno (Bangka Belitung).

Peraih medali emas, Hardodi Sihombing sempat meneteskan air mata pada Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) sambil menggendong anak bungsunya dan memegang bingkai foto seorang perempuan berhijab.

“Perasaan saya sangat luar biasa ya karena bisa membalaskan dendam saya tiga tahun yang lalu, karena waktu di Papua harusnya saya medali emas, cuma lemparan terakhir saya kalah hanya enam sentimeter,” ujarnya.

Disinggung soal foto dalam bingkai yang dia bawa, Hardodi menyebut bahwa itu foto ibunya, Harni, yang meninggal sekitar setahun lalu. Sosok ibu yang dia janjikan akan meraih medali emas namun akhirnya meninggal sebelum harapan itu terwujud.

“Ini foto almarhumah ibu saya yang baru meninggal tahun lalu, Herni namanya. Saya ada nazar pada saat dulu itu saya harusnya medali emas janji sama dia cuma nggak kesampaian, saya bertekad harus saya tuntaskan di sini jadi janji, nazar saya khusus untuk dia. Itulah motivasi saya makanya moto saya, saya nggak akan pernah dikalahkan di tanah sendiri,” katanya.

Dia mengaku selalu bawa foto sang ibu selama persiapan, dan hanya diketahui oleh rekan sekamarnya. 

“Termasuk istri saya nggak tahu saya bawa foto. Itulah motivasi tersendiri saya tidak akan kalah. Tujuan saya menang untuk seorang ibu,” kata ayah tiga anak, dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed) itu.

Pria 34 tahun itu mengatakan PON XXI Aceh-Sumut 2024 merupakan PON keempat yang dia ikuti setelah tahun 2012 menjadi PON pertamanya.

Dia juga mengapresiasi Ketua Persatuan Atletik utuh Indonesia, David Luther Lubis yang selama ini selalu memperhatikan atlet Atletik di Sumut. Dia berharap dengan prestasi yang dia raih, PASI Sumut terus memperhatikan para atlet muda dalam rangka meraih prestasi ke depannya. (bat)

Hasil Akhir Lempar Cakram Putra PON XXI

1. Hardodi, Sihombing Sumatera Utara 49.09m

2. Roni Sisko (Jawa Timur, 47.44m)

3. Arnoldus Gawai, (Kai Papua, 46.89m)

4. Galih Yoga (Jawa Tengah, 46.45m)

5. Malik Ibrahim (Sumatera Barat, 44.52m)

6. M Rifandi (Aceh, 36.05m)

7. Eko Prayitno (Bangka Belitung, 33.60m)

Tiga atlet Lempar Cakram saat pengalungan medali usai lag di babak final yang berlangsung di Stadion Madya Atletik, Sumut Sport Center, Sabtu sore, 14 september 2024. (foto: PB PON Sumut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *