Willem Wandik – Aloysius Giyai Paslon Gubernur Papua Tengah Syarat Pengalaman di Pemerintahan

Bakal pasangan calon Gubernur Papua Tengah, Willem Wandik - Aloysius Giyai saat pers conferense di Abepura, Senin, 2 September 2024.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Duet pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Willem Wandik – Aloysius Giyai merupakan figur berpengalaman di pemerintahan.

Pengalaman itu, menjadi bekal yang kuat untuk membawa mereka bertarung di Pemilihan Gubernur Papua Tengah pada November 2024.

Duet Willem Wandik – Aloysius Giyai yang disingkat WAGI itu diusung oleh enam partai politik, yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, PKB, Partai Hanura, Partai Perindo dan Partai Garuda.

Willem Wandik merupakan Bupati Kabupaten Puncak dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023. Sedangkan wakilnya, Aloysius Giyai pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Direktur UP2KP dan Direktur RSUD Dok II.

“Mereka (Partai) bukan hanya mendukung, tapi melihat sepak terjangnya Willem Wandik selama memimpin Bupati Puncak di Papua Tengah dan Dokter Aloysius Giyai juga menjalankan tugasnya sangat baik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Papua, Direktur RSUD Abepura dan RSUD Jayapura. Saya menjalankan dua periode di Kabupaten Puncak, kami melaksanakan tugas tidak main-main, sehingga mereka melihat hasil kerja saya di Puncak,” kata Willem Wandik didampingi Aloysius Giyai dalam pers conference di Abepura, Senin, 2 September 2024.

Bahkan, mereka melihat jejak pembangunan di Kabupaten Puncak, karena daerah terbelakang, tertinggal dari daerah lain. 

“Nah, disitulah partai menilai kami. Kami bersyukur dan berterimakasih agar kami mau pemerintahan di Papua Tengah, apa yang sudah saya jalankan di Kabupaten Puncak, daerah yang susah saja kami lakukan, apalagi Provinsi Papua Tengah yang ada di Nabire ini, sangat mudah melakukan. Apalagi, kami punya pengalaman sehingga saya ingin meletakkan pemerintahan baru. Saya punya basic perencanaan pembangunan daerah,” ujarnya.

Bahkan, Willem Wandik mengaku masuk dalam tim pengkajian di Provinsi Papua Tengah bersama Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.

“Untuk itu, saya merindukan untuk mencalonkan diri, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari gereja, termasuk dari berbagai suku mulai Mee, Moni, Damal, Amungme, Kamoro dan lainnya, yang menginginkan Wilem Wandik untuk menjadi Gubernur Papua Tengah untuk meletakkan pemerintahan di Provinsi Papua Tengah,” ujarnya.

Ia optimistis bakal memenangkan Pilkada 2024 Papua Tengah karena mendapatkan dukungan dari sejumlah elemen masyarakat.

Selain itu, mereka punya program kerja yang berpihak kepada masyarakat, baik pemerintahan hingga terkait kesehatan.

“Ke depan saya bisa meletakkan tatanan pemerintahan terbaik, untuk generasi ke depan. Kami punya kerinduan membangun daerah baru ini. Kami berdua ini pasangan yang sangat ideal sekali dan kami punya kemampuan membangun sesuatu di sana. Kami punya program-program yang menyentuh masyarakat,” ujarnya.

Ia bahkan optimis jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, akan membangun rumah sakit megah di sana.

“Saya percaya kita akan bangun rumah sakit megah, pasti bisa. Orang dari Jayapura akan berobat ke Nabire,” katanya.

Dengan pengalaman menjadi pemimpin di Kabupaten Puncak, Willem Wandik menjamin keamanan akan menjadi salah satu prioritas.

“Di setiap kabupaten kita harus tetap memastikan aman,” ujarnya.

Bakal calon Wakil Gubernur Papua Tengah, Aloysius Giyai menambahkan, ia menerima pinangan sebagai calon wakil gubernur karena menilai figur pasangannya itu orang tepat dan terbaik.

“Saya memilih WW karena saya jatuh cinta dengan beliau, beliau yang terbaik. Pertama beliau mampu menyukseskan pembangunan selama 10 tahun di Puncak. Kedua, apa yang beliau jalankan 10 tahun telah dirasakan oleh masyarakat. Bupati, Wakil Bupati dan Sekda 10 tahun harmonis dan serasi, itu menandakan bahwa kepemimpinan beliau luar biasa,” kata Aloysius Giyai.

Aloysius Giyai mengatakan, Willem Wandik juga punya kasih dan religius yang menembus beberapa daerah, bahkan sampai Jayapura membangun beberapa gereja dan masjid. Menjadikan pasangannya itu, sebagai yang terbaik dari yang terbaik.

“Saya pulang kampung melengkapi beliau, kalau ada yang kurang-kurang saya ikut membantu di bidang pendidikan dan kesehatan. Kami akan kembalikan Kartu Papua Sehat,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *