Komnas HAM RI Diminta Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM Berat Kasus Mutilasi 4 Warga di Timika

Tim DPR Papua, Laurenzus Kadepa, Namantus Gwijangge dan Las Nirigi foto bersama Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM RI, Mohammad Choirul Anam di Jakarta, Senin, 12 September 2022.
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, Papuaterkini.com – Tim DPR Papua bertemu  Komisinoner Komnas HAM RI meminta agar Komnas HAM mengawal proses hukum dan investigasi dugaan pelanggaran HAM berat atas kasus pembunuhan sadis dengan cara mutilasi dan perampasan uang milik 4 warga Nduga di Timika pada 22 Agustus 2022.

Tim DPR Papua yang bertemu dengan Komisioner Pemantau/Penyelidikan 2020-2022 Komnas HAM RI, Mohammad Choirul Anam di Jakarta, Senin, 12 September 2022 itu, diantaranya Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa dan Las Nirigi dan Anggota Komisi V DPR Papua, Namantus Gwijangge.

“Kami mengapresiasi Komnas HAM yang sudah atensi kasus ini. Kami harap kerjasama kordinasi yang baik antar Tim DPR Papua dan Komnas HAM, maupun pihak Kompolnas juga sikap TNI dan Polri dalam proses hukum kasus ini tidak mengecewakan pihak keluarga korban,” kata Kadepa.

Baca Juga : Keluarga Korban Mutilasi dan Tim DPR Papua Temui Kompolnas

Yang jelas, Tim DPR Papua menemui Komnas HAM RI untuk menyampaikan permintaan keluarga korban agar Komnas HAM RI menurunkan tim investigasi terkait adanya dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan sadis dengan cara dimutilasi, lalu jenasah korban dibuang ke sungai di Kampung Tipagu, Distrik Iwaka, Timika, Kabupaten Mimika, Papua itu.

“Kami sudah sampaikan permintaan keluarga korban kepada pihak komnas ham agar komnas ham investigasi dugaan terjadinya pelanggaran ham berat atas peristiwa pembunuhan/penembakan dan mutilasi terhadap 4 warga sipil Nduga di Timika,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tim DPR Papua juga turun langsung ke Timika mendampingi keluarga korban untuk bertemu dengan Kompolnas RI. Bahkan, menyaksikan langsung reka ulang kasus pembunuhan sadis 4 warga Nduga di Timika.

Sekadar diketahui, 4 warga Nduga menjadi korban pembunuhan yang melibatkan pelakunya warga sipil dan 6 oknum anggota TNI di Timika, Kabupaten Mimika, Papua.

Korban awalnya diduga dipancing dengan transaksi jual beli senjata, sehingga korban pun menemui pelaku di SP 1 Kampung Kamoro Jaya, Timika, Papua dengan membawa uang Rp 250 juta.

Namun ternyata, keempat korban dibunuh oleh para pelaku, lalu mayat korban dimutilasi, lalu potongan tubuh keempat korban itu dimasukkan dalam karung, untuk dibuang di Sungai Kampung Tipagu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. Sedangkan, mobil yang dikendarai keempat korban dibakar diduga untuk menghilangkan jejak.

Keenam pelaku dari oknum Anggota TNI telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan, sedangkan 3 orang pelaku dari sipil juga telah ditetapkan tersangka dan ditahan. Sementara itu, salah seorang pelaku menjadi buron oleh aparat Polres Mimika. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *