Dispar Papua diingatkan untuk kelola potensi pariwisata

Paket Wisata festival Danau Sentani - IST
banner 120x600
banner 468x60

Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua mengingatkan Dinas Pariwisata (Dispar) manfaatkan dan mengelola potensi wisata yang ada di Papua secara baik. Penegelolaan agar memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat Papua.

“Aparatur pemerintah di tuntut untuk memberdayakan semua potensi yang ada dengan tidak melupakan, apa yang ada sekarang ini menjadi hak generasi yang ada sekarang,” kata Asisten bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri, di Jayapura belum lama ini.

Pengelolaan yang diharapkan dengan  menerapkan pola pembangunan yang benar-benar berpihak dan memprioritaskan ekonomi rakyat. Selain itu pembangunan pariwisata juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi objektif dan karakteristik di masing-masing daerah.

Ilustrasi objek wisata di Papua – goodnewsfromindonesia.com

“Paradigma ini menekankan pada kemampuan sumber daya manusia aparatur sebagai perencana dan pelaksana pembangunan, kesiapan manajerial, kesanggupan dan kemampuan aparatur Dispar bekerja,” ujar Elysa menambahkan.

Elysa menyebutkan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting. Kualitas SDM yang baik secara langsung akan menentukan perkembangan pariwisata budaya itu sendiri.

“Ini wajib dilakukan, apalagi Papua memiliki potensi sumber daya alam, budaya dan minat khusus yang melimpah ruah dan semuanya merupakan museum hidup di dunia,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua, Yoseph Matutina, mengatakan  wisatawan yang berkunjung ke Papua masih didominasi kunjungan lokal. Sedangkan jika ingin menarik wisatawan asing, perlu promosi secara gencar ke luar negeri.

“Saya kira dalam waktu dekat harus dilakukan promosi dengan lebih gencar lagi, sehingga bisa menjadi daya tarik untuk orang datang ke Papua,” kata Matutina.

Ia mencontohkan Raja Ampat yang dulunya biasa biasa saja, namun setelah di ekspose melalui media massa  menjadi destinasi wisata idola di mata dunia kepariwisataan. “Ini yang harus dilakukan mulai dari sekarang,” kataya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *