BURMESO – Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa, AKs, SSos meninjau pembangunan rumah layak huni untuk rakyat di kampung-kampung di wilayah tersebut, untuk memastikan program itu berjalan dengan baik.
Salah satunya, pembangunan lima unit rumah di Kampung Kay 1 dan 10 unit rumah di Kampung Tayai 1 dan Kampung Tayai 2 yang ada Distrik Roufaer, Kabupaten Mamberamo Raya.
Peninjauan pembangunan rumah itu, dilakukan Bupati Dasinapa saat melakukan kunjungan kasih saat perayaan Natal di pedalaman kabupaten berjuluk ‘Tanah Seribu Misteri, Sejuta Harapan’ tersebut baru-baru ini.
Di Kampung Kay 1, saat Bupati Dasinapa sempat bermalam di daerah itu sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke Kampung Tayai 1, ia sempat melihat langsung progres pembangunan rumah yang diperuntukan bagi rakyat tersebut.
Bupati Dasinapa sempat berbincang dan menanyakan langsung kepada tukang atau pelaksana yang membangun rumah tersebut, termasuk kendalanya hingga baru jadi dua unit rumah dari lima unit rumah yang akan dibangun di kampung yang terletak di pinggir Sungai Mamberamo itu.
“Ya, kendala kami karena lelang dan kontrak terlambat, kontrak sudah keluar satu bulan lebih, tapi pencairan belum atau baru 30 persen saja, sehingga pembangunan rumah ini terlambat,” kata salah seorang tukang kepada Bupati Dasinapa.
Bupati Dasinapa tampak memperhatikan seksama model pembangunan rumah tipe 36 tersebut.
“Pada prinsipnya, perumahan ini layak huni, tapi bagi saya sebagai bupati kita buat program seperti apapun, masyarakat itu bagian dari pemerintah untuk bersama-sama membangun. Jadi, bukan fisik rumah jadi sasaran, tapi bagaimana mereka ikut dalam perubahan, sehingga mereka ada dalam rumah yang layak, baru program pemerintah datang sehingga mereka bisa terlibat,” kata Bupati Dasinapa.
Menurut Bupati Dasinapa, jika kondisi perumahan rakyat masih memprehatinkan, tentu tidak akan layak ketika ada program – program pemerintah datang ke daerah itu, sehingga program pembangunan rumah layak huni ini diutamakan sehingga mereka terlindung dalam rumah, sehingga mereka tenang, kesehatan bisa terlayani, pendidikan bisa berjalan sehingga mereka semangat mendukung program-program pemerintah daerah.
Untuk pembangunan rumah layak huni ini, setiap kampung mendapatkan pembangunan rumah layak huni.
“Pada umumnya, ada yang mendapatkan lima unit rumah per kampung, ada yang mendapatkan 10 unit rumah. Sebelumnya hampir rata-rata setiap kampung mendapatkan lima unit rumah, sehingga kita lanjutkan program pembangunan rumah layak huni,” jelasnya.
Dijelaskan, sebenarnya untuk di Papua ini, rumah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, karena di daerah pedalaman membutuhkan rumah.
“Ini pengalaman saya saat masih di Dinas Sosial Provinsi Papua baik sebagai pimpro maupun sebagai pengambil keputusan pekerjaan perumaha itu, ada bahasa yang keluar dari masyarakat yang tertinggal di pedalaman, mereka mengatakan bapak kami punya orang tua lahir di bawah daun dan mati di atas daun. Nah, sekarang kami sudah lahir di bawah daun, apakah kami akan mati di atas daun? Pernyataan ini harus direspon dan memperhatikan oleh pemerintah daerah dimana pun,” paparnya.
Bupati Dasinapa menambahkan, boleh saja memprogramkan banyak kegiatan, namun jika rakyat belum ada di tempat yang layak, tentu mereka belum mampu mendukung program pemerintah daerah.
“Saya kira pembangunan rumah di Mamberamo Raya ini ada ratusan pada tahun 2017. Ya, ada keterlambatan karena administrasi dan proses lelang,” imbuhnya. (bat)