‘Digoyang’ Soal Ijazah Palsu, JWW Justru Ucapkan Terima Kasih

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Jhon Wempi Wetipo - Habel Melkias Suwae atau yang dikenal JOSUA di sela-sela Pelantikan Tim Kampanye Papua Cerdas.
banner 120x600
banner 468x60
Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Jhon Wempi Wetipo – Habel Melkias Suwae atau yang dikenal JOSUA di sela-sela Pelantikan Tim Kampanye Papua Cerdas.

JAYAPURA-Meski ‘digoyang’ dengan demo terkait dugaan ijazah palsu oleh kelompok yang menyebut peduli demokrasi di Kantor KPU Papua, baru-baru ini, tampaknya ditanggapi dengan santai oleh bakal calon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo.

Bahkan, JWW, sapaan akrabnya, justru mengucapkan terima kasih kepada mereka yang mendemonya tersebut, lantaran namanya dipopulerkan oleh mereka yang melakukan unjuk rasa tersebut.

Wempi mengakui jika memang ada sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan pembela demokrasi, mestinya melakukannya dengan cara yang baik, bukan malah membuat aksi yang memecah belah masyarakat.

“Kalau membela demokrasi, maka dukunglah demokrasi itu berjalan. Sudah ada penyelenggara pemilu yaitu KPU. Tugasnya jelas,  dia harus independen sesuai dengan undang-undang. Ini yang harus kita kawal. Baru itu dinamakan kita pembela demokrasi,” katanya.

Akan tetapi, Wempi tak mempersoalkan apa yang mereka lakukan. Sebab, masyarakat saat ini tak lagi mudah di pengaruhi dengan isu-isu yang bersifat memanipulasi pikiran masyarakat hanya untuk kepentingan pribadi.

“Kalau sekarang saya dikatakan menggunakan ijazah palsu, mengapa baru kini dipermasalahkan. Padahal, saya sudah 10 tahun menjabat menjadi bupati di Kabupaten Jayawijaya selama 10 tahun. Nah, kenapa selama ini mereka tak bicara,” paparnya.

Wempi merasa demo yang dialamatkan ke KPU oleh orang-orang yang diduga dari kubu sebelah, dengan tujuan melakukan intervensi.

“Saya rasa wartawan kenal itu orang-orang yang ada di barisan depan, warna mereka jelas. Tapi, saya mau katakana terima kasih kepada mereka. Dari pada saya capek-capek saya sosialisasi punya diri, ternyata ada orang dengan selebaran dan orasi memperkenalkan nama saya. Ada kata-kata baik, yakni, semakin orang didholimi, semakin berkualitas. Semakin dia didholimi semakin baik pula orang itu. Terima kasih ya,” pungkasnya.

Ia juga tak mempersoalkan aksi demontrasi itu, bahkan tak ingin membalas-balas pantun, sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, hal itu sudah diintruksikan kepada massa pendukungnya, untuk berdiam diri dan melakukan serangan balasan.

“Kalau mau berbalas-balas pantun, itu mudah. Tapi, bukan begitu cara yang cerdas. Tidak boleh kita membuat kegaduhan. Biarkan rakyat yang tentukan pemimpin yang terbaik itu. Walau, ini bagian dari mereka yang masih berharap ada kotak kosong di Papua,” jelasnya.

F Ketua Tim Koalisi Papua Cerdas, Edoardus Kaize bersama balon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo – Habel Melkias Suwae memberikan keterangan pers usai pelantikan tim pemenangan di Hotel Sahid Papua, Senin (15/1).

Bakal Calon Gubernur Papua, Habel Melkias Suwae (HMS) mengintruksikan kepada pendukung dan tim relawan, agar tak ikut-ikutan melakukan aksi tandingan.

“Biarkan mereka lelah. Karena bapak Gubernur (Wempi) adalah orang yang sudah teruji. Sudah 10 tahun mengabdi di Kabupaten Jayawijaya sebagai kepala daerah. Jadi, tak usah dipermasalahkan,” tandasnya.

Ketua Tim Pemenangan, JWW-HMS, Edoardus Kaize meminta terhadap orang-orang yang menyerang JWW dengan isu dugaan ijazah palsu yang digunakan JWW direhabilitasi ketika hal itu tidak terbukti, sebab ini menyangkut nama baik yang bersangkutan.

“Kami telah kumpulkan data. Lalu kami juga akan meminta bukti. Betulkah tidak. Kalau tidak, ya, kami minta untuk mengembalikan nama baik bakal calon yang kami usung,” tegas Edo.

Edo beranggapan, isu-isu yang dimainkan sekelompok orang ini, hanya untuk kepentingan politik pribadi. Namun, yang mereka lakukan juga tak menggunakan cara-cara yang profesional dan tidak fair.

“Harusnya, kalau mereka curiga. Serahkan saja ke KPU, karena KPU tahu caranya. Tapi jika nanti keputusan KPU tidak sesuai harapan pihak terkait, jangan ada reaksi lain,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *