Sebelum Mendaftar ke KPU, JWW Minta Restu Tiga Tokoh Papua

Bakal calon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo meminta restu kepada mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua ke 4, Pdt Mesach Koibur ketika mengunjungi kediamannya sebelum mendaftar ke KPU Papua, Rabu (10/1).
banner 120x600
banner 468x60
Bakal calon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo meminta restu kepada mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua ke 4, Pdt Mesach Koibur ketika mengunjungi kediamannya sebelum mendaftar ke KPU Papua, Rabu (10/1).

JAYAPURA – Tiga Tokoh di Kota Jayapura memberikan restu kepada Jhon Wempi Wetipo (JWW) untuk maju sebagai calon Gubernur Papua berpasangan dengan Habel Melkias Suwae (HMS) pada  Pilkada Gubernur Papua tahun 2018.

Doa dan restu yang berikan itu saat JWW ini datang menyambangi rumah ketiga tokoh penting Papua di Jayapura, Rabu (10/01).

Ketiga tokoh yang dikunjungi JWW itu, diantaranya Yohanes A Ireuw salah satu Tokoh adat dari Tobati di Kampung Buton,  Skyland, Jayapura Selatan,   Pdt Mesach  Koibur yang merupakan tokoh Agama yang juga selaku mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua ke 4 di Angkasa, Distrik Jayapura Utara dan  Wilem Malwali selaku mantan anggota DPR RI pertama.

Dari ketiga tokoh itu, JWW mendapatkan wejangan yang memotivasinya bersama HMS yang kini dijuluki pasangan JOSHUA untuk maju dalam Pilkada Gubernur Papua tahun 2018.

tokoh adat dari Tobati, Yohanes A Ireuw mengatakan, jika Jhon Wempi Wetipo sudah dikenal lama dan sudah menjadi pemimpin di Kabupaten Jayawijaya selama dua periode dan saat ini masih menjabat sebagai Bupati Jayawijaya.

Yohanes mengutarakan, kehadiran JWW ke kediamannya untuk meminta restu untuk maju sebagai Gubernur Papua. “Kehadirannya ini membawa berkat,  sehingga saya yakin bisa memimpin Papua pada periode 2018-2023,” katanya.

Keyakinan Yohanes ini karena ia menilai jika JWW  memiliki hati yang tulus sehingga mencari tokoh untuk meminta restu menjadi pemimpin di negeri ini.

“Saya dengan lapang dada memberikan restu dan akan mendoakan semoga pak JWW bisa memimpin Papua untuk memberikan perubahan,” ujarnya.

Namun, Yohanes menyarankan agar JWW terus memiliki hati dan kerendahan hati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, masyarakat ingin dilayani sehingga mereka bisa mendapat kebahagian dan kesejahteraan yang hakiki.

Bakal calon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo berbincang dengan mantan anggota DPR RI pertama asal Papua, Willem Walwali sebelum mendaftar ke KPU Papua, Rabu (10/1).

Sementara itu, Mantan Anggota DPR RI  pertama asal Papua, Wilem Malwali juga memberikan restu kepada Jhon Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi melalui pilkada serentak  tahun 2018.

Doa dan restu itu disampaikan langsung ketika Jhon Wempi Wetipo berpamitan sekaligus meminta doa restu untuk maju sebagai calon Gubernur berpasangan dengan Habel Melkias Suwae dikediamannya, Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura-Papua.

Wilem mengutarakan, telah banyak kesaksian yang dilalui baik sejak menjadi sebagai orang politikus, pemerintahan, guru maupun menjadi seorang pendeta. Semuanya tidak terlepas dengan pembangunan bagi  Negara dan kepada daerah, khusus di Provinsi Papua.

Dari pengalaman itu banyak para pemimpin mulai dari pusat hingga ke daerah masih banyak yang belum terampil  lingkungan. Padahal orang Papua ingin mereka terampil dan ingin ada perubahan di lingkungannya.

“Hal ini belum pernah terjadi di  bumi Cenderawasih, yang selama ini kita cintai,” katanya saat bertemu dengan JJW di kediamannya.

Wilem mengatakan, pembangunan di Papua telah menghabiskan triliunan rupiah, namun tidak pernah terampil. Contohnya, Papua yang memiliki kekayaan alam, namun tidak ada pengembangan dari harta kekayaan yang dimiliki.

“Kenapa ini tidak dilakukan? Karena seorang pemimpin tidak cerdas,  padahal semuanya sudah kita miliki.  Jadi, saya katakan sampai hari ini Papua tidak terampil. Saya ingin yang membangun Papua harus orang-orang yang cerdas,” katanya.

Untuk itu, ia berpesan kepada Jhon Wempi Wetipo yang akan maju sebagai Calon Gubernur Papua bersama Habel Melkias Suwae yang akan mendampingi sebagai calon Wakil Gubernur Papua agar menjadi seorang pemimpin harus belajar dan gaya yang dilakukan oleh Paulus.

“Paulus  mengatakan, pembangunan adalah tempat perdamaian, tempat menjadi rakyat sejahtera. Ketika kita diberikan kuasa untuk memimpin maka harus melaksanakannya. Kita harus butuh pemimpin bukan lagi jadi penguasa. Ketika jadi penguasa maka Papua tidak pernah merasakan kedamaian dan kesejahteraan. Harus ada Konsep untuk membangun,” pesannya kepada JWW.

Ia juga berpesan agar tidak pernah lupa kepada Mama yang telah melahirkan dan membesarkan JWW, sehingga menjadi seorang pemimpin saat ini.

“Bapa bisa lupa tapi Mama jangan pernah dilupakan karena seorang Mama telah memberikan karunia, kasih dan tugas  seutuhnya,” katanya.

Apalagi, katanya, di dalam Mazmur 139 mengatakan, maka kegelapanpun tidka menggelapkan bagi-Mu dan malam menjadi terang seperti siang, kegelapan sama seperti terang. Sebab engkau lah yang membentuk buah pinggangku,  menenun aku dalam kandungan ibuku.

Didalam Alkitab tidak pernah menuliskan bahwa pendeta adalah Hamba Allah. Tapi Pemerintah adalah Hamba Allah yang harus memberikan pelayanan kepada umatnya dan kepada rakyatnya.

Untuk itu, Wilem yang juga mantan ketua GKI Papua ini meminta kepada JWW agar ketika melangkah untuk maju dan memimpin Gubernur Papua, maka perubahan, perdamaian serta kesejahteraan terjadi di atas Tanah Papua. “Saya yakin majunya JWW bisa membawa perubahan dan menjadi pemimpin yang cerdas,” tukasnya.

Bakal calon Gubernur Papua, Jhon Wempi Wetipo meminta restu dan dukungan doa dari Yohanes A Ireuw salah satu Tokoh adat dari Tobati di Kampung Buton, Skyland, Jayapura, sebelum mendaftar ke KPU Papua, Rabu (10/1).

Hal yang sama disampaikan, Pdt Mesach  Koibur yang merupakan tokoh Agama yang juga selaku mantan Ketua Sinode GKI ke 4 tanah Papua di Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura,  mengaku bahwa kedatangan tokoh muda Papua merupakan hal kejutan bagi dirinya.

Pasalnya, sosok pemuda dan tokoh pemimpin di Tanah Papua telah hadir  berpamitan untuk meminta restu maju sebagai Gubernur Papua.

“Tadi saya pikir siapa? Ternyata  seorang tokoh pemimpin. Saya senang dia bisa datang ke rumahku,” katanya.

Iapun bersyukur dalam  pertarungan  Gubernur dan Wakil Gubernur tidak melawan kotak kosong. “Kita ingin Papua ada perekat anak-anak Papua yang bisa bersaing dengan yang lain, sehingga memberikan  kesempatan anak-anak muda untuk memimpin negeri  yang kita cintai ini,” harapnya.

Dikatakan, Papua telah dihuni seluruh  suku bangsa dan budaya serta bahasa. “Kita sudah mendoakan  agar tetap menjadi satu, sehingga semuanya harus mempersatukan dan memberikan perubahan di Negeri ini. Saya sendiri memberikan restu  kepada JWW untuk maju sebagai calon Gubernur Papua,” pungkasnya.

Sementara itu, Jhon Wempi Wetipo selaku bakal calon Gubernur Papua, dirinya datang berkunjung ke tiga tokoh Papua di Jayapura untuk meminta restu, sekaligus  melakukan silahturami karena sudah  hampir para tokoh tidak mendapatkan perhatian.

Kunjungan itu merupakan salah salah satu wujud perhatiannya kepada para tokoh-tokoh Papua yang ingin ia rangkul kembali untuk membangun Papua secara bersama-bersama.

“Kita harus bangun Papua tanpa melihat perbedaan antara gunung dan pantai,” imbuhnya. (roy/bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *