DPR Papua Ingin Promosikan Kopi Ambaidiru

Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi menunjukkan produk kopi Ambaidiru dalam kemasan.
banner 120x600
Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi menunjukkan produk kopi Ambaidiru dalam kemasan.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – DPR Papua berencana untuk membantu mempromosikan produk unggulan Kabupaten Kepuluan Yapen, yakni Kopi Ambaidiru.

Dua anggota DPR Papua, Yonas Nussy bersama Nason Utty didampingi Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi sempat mengunjungi perkebunan kopi di Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Senin (4/6).

Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi mengatakan, pihaknya telah melihat langsung perkebunan kopi yang ada di Kampung Ambaidiru, Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut.

“Ya, sebelumnya memang ada aspirasi dari masyarakat di sana, sehingga kami turun ke perkebunan kopi di Kampung Ambaidiru itu,“ kata Juliana Waromi, Selasa (5/6).

Juliana Waromi yang juga penulis buku ‘Pentingnya Investasi di Papua‘ ini, berupaya ingin mencarikan pasar dari Kopi Ambaidiru tersebut.

“Kenapa saya pingin sekali lihat ini,  karena tujuan saya kedepan,  jika memang hasilnya ada, kenapa tidak saya cari pasaran. Artinya pengalaman saya tiga tahun di BKPM, saya promosi soal kopi sampai ke luar negeri. Makanya saya bilang kalau begitu mari kita lihat supaya saya promosikan kopi yang ada di Ambaidiru. Saya bisa dengan mitra dan saya bisa sampaikan ke teman-teman saya dari BKPM,“ kata Juliana Waromi.

Dikatakan, jika sudah dikemas dengan baik, tentu saja pihaknya siap membantu untuk mempromosikan Kopi Ambaidiru tersebut, melalui BKPM atau langsung kepada buyer atau pembeli baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Apalagi, jelas Juliana Waromi, Kopi Ambaidiru itu memiliki nilai sejarah tersendiri, karena ditanam sejak jaman Belanda dan memiliki keunggulan lantaran tidak menggunakan pupuk kimia tentu saja citarasanya lebih nikmat.

Anggota DPR Papua, Yonas Nussy dan Nason Utty bersama Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi bertemu para petani kopi Ambaidiru, baru-baru ini.

Kunjungannya itu, ternyata disambut hangat oleh masyarakat dan petani kopi di Ambaidiru tersebut. Ia mengaku tidak ingin hanya mendengar dari orang lain soal Kopi Ambaidiru tersebut, tetapi dengan melihat langsung maka itu menjadi dasar untuk promosi kepada investor.

Sebab, lanjut Juliana Waromi, jika saat kunjungan kerja ke Canada, juga membicarakan masalah kopi Papua yang justru mereka lebih mengenal, bahkan mereka siap menampung kopi dari Papua tersebut.

“Kami kunjungan di Canada mereka tawari, lalu saya bilang kopi kami di Papua sangat bagus. Ini bisa ditawarkan kepada investor di sana,“ ujarnya.

Juliana Waromi yang pernah bekerja selama tiga di BKPM ini, mengatakan jika mereka bersedia, maka itu menjadi peluang untuk memasarkan Kopi Ambaidiru tersebut.

“Jika memang mereka bersedia terima kopi kita, kenapa tidak? Berarti tinggal kita dorong masyarakat kita ini agar menanam biji kopi banyak-banyak atau memperluas areal tanam yang saat ini mencapai 6 ribu hektar. Karena yang sudah ada juga belum bisa di pasarkan dengan baik. Khan sayang mereka, jadinya malas untuk mau menanam kembali,“ ujarnya.

Setidaknya, dengan adanya pasar atau investor yang menerima hasil kopi mereka, tentu akan berdampak naiknya harga kopi dari petani tersebut.

“Jika harga naik, pasti mereka mau tanam dan peremajaan kembali perkebunan kopi itu. Karena, nilainya diangkat sedikit, tentu masyarakat senang dan uangnya bisa dinikmati untuk kebutuhan keluarganya,“ katanya.

Hanya saja, memang membutuhkan pihak ketiga untuk mengelola perkebunan kopi tersebut, sehingga nantinya masyarakat dapat menikmati hasilnya.

“Saya ingin ada pihak ketiga atau investor yang masuk. Untuk itu, saya siap membantu untuk mempromosikan terlebih dahulu, kalau pihak ketiga bersedia, nanti masyarakat bisa menambah areal tanam kopi, sehingga kemudian hasilnya bisa diambil oleh pihak ketiga, kemudian mereka nanti supplay keluar. Nah, seperti itu tujuan saya kemarin,“ paparnya.

Juliana Waromi berpikir bagaimana nasib masyarakat Papua jika Otonomi Khusus (Otsus) yang akan berakhir.   “Masyarakat saya kalau tidak dari awal kita tidak angkat mereka punya peluang yang ada ini dengan mereka punya hasil-hasil kebun, kapan lagi? Kalau besok Otsus  sudah tidak ada,  dia sudah nikmati dengan hasil kebun kopi yang ada. Jadi kita ajarkan mereka untuk mandiri, tapi kalau tidak dari sekarang, besok Otsus sudah tidak ada, semua pasti merayap,“ katanya.

Ditambahkan, masyarakat juga tidak bisa berharap banyak dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau uang dari pemerintah, sehingga hal itu harus dipikirkan agar masyarakat bisa mandiri.

Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi, SE, MSi melihat langsung perkebunan kopi Ambaidiru yang tumbuh subur, baru-baru ini.

Sebelumnya, Anggota DPR Papua, Yonas Nussy berharap perkebunan kopi yang berada di wilayah Ambaidiru, Kabupaten Kepulauan Yapen harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kabupaten maupun Provinsi Papua.

Anggota DPR Papua daerah pengangkatan Seireri, Yonas Nussy mengakui jika di wilayah Ambaidiru memiliki potensi kopi yang cukup melimpah.

“Ada cukup banyak area kebun kopi di Ambaidiru. Tentu ini potensi yang harus dikembangkan,“ kata Yonas Nussy baru-baru ini.

Selain itu, pada perkebunan kopi di wilayah Ambaidiru itu, terdapat lima kampung yang masing-masing memiliki kelompok tani.

Bahkan, pihaknya telah mempertemukan para petani kopi tersebut dengan Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo agar ditindaklanjuti pengembangan perkebunan kopi di daerah itu.

“Sebentar lagi mereka akan melakukan kontrak pembelian dengan pembeli. Nah, ini akan membuka lapangan kerja baru bagi petani kopi. Artinya, ada akses pekerjaan yang kita dorong untuk segera mendapatkan peluang usaha, pasarnya dan lainnya,“ kata Yonas Nussy.

Apalagi, ungkap Yonas Nussy, kopi Ambaidiru Kepulauan Yapen itu, memiliki sejarah tersendiri, dimana sebelum Indonesia merdeka, karena petani kopi itu menjual hasil kebunnya untuk membantu Silas Papare untuk berjuang bersama Ir Soekarno.

“Jadi, kopi Ambaidiru ini punya nilai sejarah. Meski mereka masih berjalan apa adanya, dan Pemkab Kepulauan Yapen telah bekerja maksimal mensupport mereka, namun perlu dukungan juga dari Pemprov Papua,“ ujarnya.

Dengan kunjungannya itu, Yonas Nussy akan menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk segera memberikan perhatian perkebunan kopi dan vanili serta sayur-sayuran yang bisa mempasok kebutuhan sayuran di wilayah Seireri.

“Yang penting ini, kopi Ambaidiru itu harus kita gerakkan untuk kebangkitan ekonomi rakyat,“ imbuhnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *