Pertama Kali, Festival Kopi Papua Segera Digelar

Petani Kopi Wamena memetik biji kopi. FOTO ANTARA /OKA BARTA.
banner 120x600
banner 468x60
Petani Kopi Wamena memetik biji kopi. Foto Antara/Oka Barta.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Penikmat kopi di Papua tampaknya bakal dimanjakan dengan cita rasa kopi dari berbagai daerah di Papua.

Untuk itu, Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua segera menggelar ajang Festival Kopi Papua yang pertama kalinya di Papua dalam waktu dekat ini.

Apalagi, Kopi Papua yang mulai dikenal para penikmat kopi di Pulau Jawa, terutama jenis Kopi Arabica yang berasal dari Wamena maupun Dogiyai sudah banyak ditawarkan di berbagai coffee shop. Bahkan, Kopi Amungme Gold dan beberapa kopi Papua lainnya sudah dikenal di mancanegara.

Bahkan, Kopi Wamena maupun Dogiyai itu, ditanam pada ketinggian 1.500 mdpl, sehingga membuat cita rasa kopi ini mempunyai ciri khas tersendiri dan berkualitas tinggi.

Tidak hanya itu, keunggulan lainnya kopi asal Papua ini, ditanam tanpa menggunakan pupuk an organik maupun pestisida, tentu berbeda dengan daerah lain, sehingga banyak peminatnya.

Namun,  di Kota Jayapura sendiri yang merupakan Ibukota provinsi Papua ini, begitu sulit menemukannya. Anda hanya dapat menemukannya di kedai kopi konvensional. Artinya,  tak hanya secangkir kopi saja yang harus dibayarkan, melainkan juga pajak per cup-nya.

Hal inilah yang membuat Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua mendorong terselenggaranya Festival Kopi Papua yang akan diselenggarakan di depan Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura selama dua hari, 3 – 4 Agustus 2018.

Manajer Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Papua, Galih Budi Utomo mengatakan, jika tujuan disenggarakannya Festival Kopi Papua 2018 ini,  untuk mengembangkan ekonomi petani kopi lokal.

Selain itu, mendorong budaya minum kopi bagi konsumen lokal agar mengetahui bagaimana kopi itu dihasilkan mulai dari hulu (petani kopi -red) hingga hilir (distribusi dan konsumsi -red).

“Kita dorong multiplayer effect mulai dari hulu hingga hilir, agar kopi ini menjadi komoditi yang dapat dikembangkan menjadi bisnisnya, mengingat pertanian kopi di Papua ini sudah sangat luas,” kata Galih kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (24/7).

Manajer Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Papua, Galih Budi Utomo dan Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia, Adi Purwantoro (kanan) memberikan keterangan pers, Selasa (24/7).

Dalam even ini, kata Galih, Bank Indonesia melibatkan petani kopi, pengusaha kedai kopi, dan juga mendatangkan peneliti kopi (Q breader) dari Pulau Jawa yang punya sertifikasi keahlian di bidangnya, agar interaksi sesama pegiat kopi bisa berkembang khususnya di Papua.

Tak hanya itu, Q breader diharapkan dapat memberikan masukan melalui hasil pengamatannya mengenai kopi Papua.

Ada 4 kabupaten yang menurut pihak BI memiliki ciri khas kopi dan petaninya akan diundang di festival kopi pertama kali ini, yakni Wamena dengan jenis kopi Arabica, Pegunungan Bintang (Arabica blue coffee), Nabire (Arabica), dan Kepulauan Yapen (Robusta).

Selain workshop produksi dan penyajian kopi, panitia juga mengadakan lomba Photografi dan gratis untuk umum.

“Muhammad Aga (Barista Championship Indinesia) kita undang. Mereka akan berbagi ilmu soal pengelolaan dan serve kopi. Harapannya, memotivasi petani dan pengusaha lokal yang berminat membuka peluang usaha coffee shop,” tambah Adi purwantoro, Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Papua.

Di hari pertama yakni Jumat (3/8), festival dibuka mulai pukul 16.00 WIT hingga pukul 21.00 Wit. Di hari kedua, Sabtu (4/8), festival dibuka mulai pukul 08.00 Wit sampai acara puncak hingga malamnya.

“Mari warga Papua datang di festival kopi ini. Kita bangun ekosistem kopi Papua agar menjadi sebuah branding yang dapat dikenal di dunia internasional,” imbuhnya. (pul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *