JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sekolah Menengah Atas (SMA) Gabungan menjadi sekolah tertua di Kota Jayapura. SMA yang berdiri sejak tahun 1957 atau telah berusia 68 tahun itu, telah menamatkan belasan ribu alumni.
Bahkan, SMA Gabungan dibawah kepemilikan dua Gereja yakni, Gereja Katholik dan GKI di Tanah Papua ini terletak di Dok V Bawah, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua telah melahirkan orang-orang hebat di Tanah Papua maupun Indonesia.
SMA Gabungan telah melahirkan sejarah bagi Tanah Papua, karena melahirkan para pemimpin seperti Menteri, Gubernur, Kapolda, pengusaha sukses di daerah Eropa termasuk dibidang pemerintahan yang ada di Tanah Papua.
Untuk itu, para alumni SMA Gabungan mulai dari angkatan 1963 – 2018 bertekad untuk memberikan kontribusi secara nyata kepada sekolah itu, dalam upaya mengembalikan kejayaan SMA Gabungan.
Para alumni SMA Gabungan sepakat untuk membentuk wadah alumni dalam mewujudkan keinginan mereka mengembalikan kejayaan sekolah mereka.
Ketua Badan Formatur Alumni Pembangunan SMA Gabungan, Lienche Maloali mengatakan, para alumni memiliki potensi untuk membangun sekolah tertua di Kota Jayapura itu.
“Kami alumni tergerak untuk mengembalikan kejayaan SMA Gabungan. Ini sudah sudah sering disampaikan dari kami alumni. Gerakan hati kami sudah membuktikan dengan sering menyumbang untuk sekolah,” katanya didampingi Koordinator Team Kerja Temu Kangen dan Rekreasi Bersama Alumni SMA Gabungan Jayapura Angkatan 1961-2018, Gustaf Griapon, ST dan para alumni lainnya di salah satu cafe di Kota Jayapura, Kamis, 27 Juni 2019.
Menurutnya, alumni adalah salah satu aset dari sekolah yang pernah membesarkannya sampai sekarang, sehingga harus bertanggungjawab untuk membangun sekolah itu.
Diakui, ada dua yang dikerjakan oleh para alumni saat ini, yakni pembentukan Badan Pengurus Alumni SMA Gabungan yang disebut Ikatan Keluarga Besar Alumni SMA Gabungan dan membentuk panitia dari alumni untuk membangun SMA Gabungan secara menyeluruh.
“Apakah nanti dibentuk dari kepengurusan Ikatan Keluarga Besar Alumni SMA Gabungan itu seperti apa. Yang jelas, nanti akan berbadan hukum. Kami merasa yakin SMA Gabungan akan kembali jaya karena sudah banyak yang melahirkan pemimpin di tanah Papua. Ada yang menduduki jabatan Gubernur Papua, Kapolda, dan sekarang masih menjabat Gubernur Papua Barat hingga Menteri PUPR, mereka sudah sebenarnya sudah punya komitmen untuk membangun sekolah ini,” katanya.
Untuk itu, imbuhnya, para alumni yang ada, akan memperkuat sekolah tertua itu. Sebab, sekolah ini sudah menjadi situs warisan pendidikan karena sejak awal didirikan sekolah ini untuk memberdayakan putra-putri daerah Papua untuk bekerja di pemerintahan, gereja dan berbisnis atau lainnya.
“Kami akan awali dengan kegiatan temu kangen dan rekreasi yang akan berlangsung di Pantai Base G, Jayapura Utara, Kota Jayapura 29 Juni 2019, selanjutnya kita buat diksui untuk rencana membangun SMA Gabungan baru, sekaligus memilih badan pengurusnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Kerja Temu Kangen dan Rekreasi Bersama Allumni SMA Gabungan Jayapura Angkatan 1961-2018, Gustaf Griapon, ST menambahkan, ia yang dipercayakan para senior untuk mengkoordinir kegiatan temu kangen dan rekreasi bersama SMA Gabungan dari tahun 1963-2018 yang akan berlangsung di Pantai Base-G, Sabtu 29 Juni 2019 dan kini sudah siap dilaksanakan.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan sebagai pintu masuk untuk konsep yang telah disampaikan seniornya, untuk membangun SMA Gabungan yang baru.
“Jadi, suasana yang kita sampaikan sebagai temu kangen dan rekreasi ini bukan hanya sekedar piknik atau rekreasi, akan tetapi sebagai pintu masuk ada sesuatu yang akan kami sampaikan nantinya,” katanya.
Apalagi, kata Gustaf yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kominfo Kabupaten Jayapura, dengan perkembangan saat ini tren generasi milenial SMA Gabungan mau dibawah kemana.
“Apakah kita buat konsep seperti pembangunan dulu, kini, sekarang atau kah di masa yang akan datang. Harus kita pikirkan sekarang,” ujarnya.
Ditambahkan, pikiran-pikiran itu akan digagas pada saat Talk Show atau seminar yang rencananya akan dilaksanakan akhir bulan Juli atau awal Agustus 2019.
Gustaf merasa yakin bahwa kehadiran para alumni maka rencana akan eksis, sehingga meminta dukungan doa agar apa yang dicita-citakan bisa tercapai. Apalagi, sekolah ini berada di bawah dua gereja yakni milik Katholik dan GKI di tanah Papua.
“Ini mereka akan terus bergumul dan mendoakan SMA Gabungan agar terus akan memberikan SDM-SDM yang handal di Tanah Papua ke depannya,” imbuhnya. (bat)