Sidak ke Venue Voly, Komisi V DPR Papua Hanya Temukan 5 Pekerja, Kontraktor Tidak Ada

Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol bersama anggota, Frits Tobo Wakasu dan Yohanis L Ronsumbre meninjau venue Voly Pasir di Koya, Rabu, 3 Juli 2019.
banner 120x600
banner 468x60
Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol bersama anggota, Frits Tobo Wakasu dan Yohanis L Ronsumbre meninjau venue Voly Pasir di Koya, Rabu, 3 Juli 2019.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Setelah melakukan kunjungan ke Gedung Olahraga (GOR) Toware dan Stadion Papua Bangkit di Sentani, Kabupaten Jayapura, Komisi V DPR Papua giliran meninjau lokasi pembangunan venue cabang olahraga Voly Indoor dan Voly Pasir di Koya, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Rabu, 3 Juli 2019.

Dalam sidak ini, dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitauw didampingi Sekretaris Komisi V, Natan Pahabol bersama anggota komisi, Ignasius W Mimin, Frits Tobo Wakasu dan Yohanis L Ronsumbre bersama staf.

Sidak ini, Komisi V DPR Papua menemukan hanya 5 orang pekerja yang tengah merangkai besi beton. Sedangkan, pegawai lainnya tidak berada di tempat dan masih cuti sejak lebaran hingga sekarang, sehingga secara keseluruhan pekerjaan dinilai terkesan mandek.

Bahkan, sejumlah alat berat tidak beroperasi. Tidak hanya itu, kantor PT PP juga kosong alias tidak ada aktifitas. Yang ada, justru dua anggota Brimob yang mengamankan lokasi itu, menemani anggota Komisi V DPR Papua meninjau kedua venue ini.

Meski demikian, Komisi V DPR Papua tetap meninjau lokasi pembangunan venue abang olahraga Voly Indoor itu yang sudah terbangun tribune penonton maupun lapangan pasir, meski belum sepenuhnya rampung.

Sementara itu, untuk lokasi venue cabor Voly Pasir yang tidak jauh dari venue Voly Pasir, terlihat masih dalam pematangan lahan dan penuh tumpukan material tanah.

Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengakui, jika dari sidak itu, pihaknya sudah melihat adanya pembangunan venue Voly Pasir sudah terbangun tribun untuk penonton maupun lapangan pasirnya.

Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol bersama anggota, Yohanis L Ronsumbre meninjau Venue Indoor yang belum selesai.

“Sudah ada penimbunan pasir dan tribun. Sedangkan, untuk venue Voly Indoor, kita belum tahu karena ada kontraktor yang menangani grand design, berapa persen yang selesai mereka yang tahu,” katanya.

Hanya saja, pihaknya menyayangkan belum adanya aktivitas sejak, lebaran hingga tiga minggu pasca lebaran, sehingga pihaknya akan bertemu dengan Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua untuk menanyakan hal itu.

“Pertanyaan kami adalah ini pekerjaan besar, tapi kontraktor PT PP berada di luar tidak ada pekerjaan. Apakah tidak ada pengawasan dari Dispora ataukah anggaran sudah habis, sehingga perusahaan ini istirahat dulu,” ujarnya.

Dikatakan, pembangunan venue cabor Voly Indoor dan Voly Pasir itu, bersumber dari APBD Provinsi Papua.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitauw menilai jika lokasi venue itu terlalu jauh dan masuk ke dalam jalur utama Abepura –  Keerom, sehingga mengkhawatirkan tidak ada penonton.

“Penontonnya nanti bagaimana? Saya tahu, mungkin sudah dipikirkan Pemprov Papua dalam hal ini Disorda dan KONI sudah mempertimbangkan hal itu ada di sini. Tapi, pandangan kami melihat tempatnya terlalu jauh ke dalam,” ujarnya.

Maria Duwitau juga mempertanyakan tidak adanya aktivitas pembangunan di kedua venue ini. “Itu anggarannya sudah habis atau bagaimana? Atau menunggu selesai lelang, sehingga kontraktornya santai-santai saja,” tandasnya.

Anggota Komisi V DPR Papua, Ignasius W Mimin menilai jika lokasi kedua venue ini, terlalu jauh dan tidak layak serta aksesnya agak sulit dijangkau.

“Kalau tempatnya tidak layak, maka pimpro yang menangani proyek ini, wajib selalu ada di sini koordinasi atau kontrol setiap kegiatan ini. Bagaimana capai target itu, karena ini jangkauan dari kota jauh dari jalan raya,” tegasnya.

Untuk itu, Ignasius Mimin yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Papua meminta agar pimpro untuk segera mengevaluasi secepatnya. “Karyawan hanya 5 orang yang ada di tempat. Sedangkan targetnya tercapai? Harus segera kerja dan manager perusahaan yang menangani ini harus segera ada ditempat, karena APBD provinsi,” tandasnya.

Ignasius Mimin mendesak agar pembangunan kedua venue ini, agar perusahaan tidak main-main. “Sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, saya minta jangan main-main,” ketusnya.

Soal transportasi menuju ke kedua venue ini, menurut Ignasius Mimin, jalan darat masuk ke kedua venue tentu kesulitan jika tidak disediakan akses kendaraan oleh pemerintah.

Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitau bersama anggota dan staf melakukan sidak di Venue Voly Indoor dan Voly Pasir di Koya, Rabu, 3 Juli 2019.

“Saya minta Disorda sebagai PPTK dan PB PON menseriusi kedua venue ini. Ada beberapa venue yang kami kunjungi, ada berapa persen yang sudah terealisasi. Kalau kedua venue ini, belum jelas pencapaiannya berapa persen sehingga Disorda dan PT PP segera menghadapi Komisi V DPR Papua,” ujarnya.

Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol menambahkan, jika pembangunan venue Voly Pasir sudah kelihatan tribun dan lapangan, namun Voly Indoor belum terlihat. Padahal, anggaran sudah ada dan bahan bangunan sudah ada.

“Sekarang ada Disorda segera turun dan panggil kontraktor untuk cepat menyelesaikan pekerjaan ini. Karena kontraktor tidak ada ditempat, mereka ada dimana? Dana habis atau menunggu lelang? Harus cepat kerja,” pungkasnya. (bat)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *