JAYAPURA, Papuaterkini.com – Rekrutmen calon anggota Polri di Provinsi Papua, baik untuk bintara, tamtama maupun perwira, perlu terobosan yang dilakukan Polda Papua, sehingga banyak Orang Asli Papua (OAP) yang diterima sesuai dengan kuota.
“Ya, Polda Papua harus melakukan terobosan. Bagaimana agar anak-anak Papua ini, banyak diterima. Jika perlu melebihi kuota yang ditetapkan,” kata Anggota Komisi I DPR Papua, Januarius L Douw, SH.
Diakui, mesti Polda Papua telah berupaya maksimal dalam upaya rekrutmen calon anggota Polri agar OAP lebih banyak diterima, namun hal itu perlu didukung oleh pemerintah daerah, bukan hanya provinsi saja, tetapi kabupaten/kota.
Dalam pertemuan Polda Papua bersama DPR Papua dan MRP serta Pemprov Papua baru-baru ini, terkait rendahnya penerimaan calon anggota Polri yang hanya 42 persen, Januarius Douw mengakui, jika sebenarnya Polda Papua telah berupaya maksimal, namun kembali kepada peserta calon anggota Polri, karena kelulusannya menjadi tanggungjawab yang bersangkutan.
“Upaya dari Kapolda Papua ini, perlu didukung Pemprov Papua dan pemerintah kabupaten/kota. Jika perlu diberikan dukungan anggaran terutama dalam mempersiapkan anak-anak Papua dari awal hingga pendaftaran,” katanya.
Ia melihat rencana Polda Papua menerapkan bapak asuh kepada para pejabat utama Polda Papua maupun Polres Jajaran untuk wajib mengangkat anak-anak Papua menjadi anak asuh untuk dipersiapkan menghadapi rekrutmen calon anggota Polri, mestinya didukung semua pihak.
“Artinya, Polda Papua telah memberikan solusi bagaimana anak-anak Papua yang ingin menjadi calon anggota Polri, dipersiapkan dari dini, termasuk fisik dan mental mereka,” imbuhnya. (bat)
