PAP Ajak Pemuda Bangun Papua dalam Bingkai NKRI

Ketua DPN Pemuda Adat Papua,Jan Christian Arebo, SH, MH didampingi Penasehat PAP, Yonas Alfons Nussy, Dewan Pengawas PAP Nathan Ansanay dan pengurus PAP, Marianus Young memberikan keterangan pers, akhir pekan kemarin.
banner 120x600
banner 468x60
Ketua DPN Pemuda Adat Papua,Jan Christian Arebo, SH, MH didampingi Penasehat PAP, Yonas Alfons Nussy, Dewan Pengawas PAP Nathan Ansanay dan pengurus PAP, Marianus Young memberikan keterangan pers, akhir pekan kemarin.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Pemuda Adat Papua atau PAP mengajak seluruh pemuda adat se Papua dan se Nusantara bersama – sama membangun Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lewat wadah-wadah yang sudah ada.

Pernyataan itu dikatakan Ketua Umum PAP, Jan Christian Arebo, SH, MH saat Rapat Formatur Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Adat Papua masa Bakti 2019-2024 di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, akhir pekan kemarin.

“Kami siap menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke 74 pada 17 Agustus 2019. Kami menyatakan sikap bahwa Papua bagian dari NKRI. Mari bersama-sama merawat kebersamaan, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika untuk membawa Papua bagian dari NKRI,” kata Jan Christian Arebo didampingi Penasehat PAP, Yonas Alfons Nussy, Dewan Pengawas PAP Nathan Ansanay dan pengurus PAP, Marianus Young.

Menurutnya, setelah Kongres PAP pada 6 April 2019, kini pihaknya sedang menyusun komposisi formatur pengurus periode lima tahun ke depan. Kepengurusan PAP periode ini akan dilantik dalam waktu dekat.

Dewan Penasihat PAP, Yonas Alfons Nussy mengatakan, organisasi ini telah mendapat pengakuan negara lewat SK Kemenkumham RI. Kini PAP mulai menyamakan persepsi dan membangun kebersamaan dengan semua semua pemuda di Papua.

Yonas Nussy mengapresiasi berkomitmen Konggres I Rakyat Papua, itu pernyataan pemuda Irian Barat merupakan pernyataan yang tidak pernah dilakukan seluruh pemuda di nusantara adalah Sumpah Sakti Pemuda Irian Barat yang menyatakan bahwa berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia,” kata Yonas Nussy.

Yonas Nussy mengaku jika sumpah sakti perjanjian konggres pemuda Irian Barat itu ada ditangannya dan ia akan menyerahkan secara resmi pada saat pelantikan kepengurusan PAP dalam waktu dekat ini.

Ditegaskan, PAP berkomitmen mengawal agenda-agenda nasional yang akan dilaksanakan di Papua, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 agar pemuda Papua memberikan kontribusi penuh.

Selain itu, lanjut Yonas Nussy, kehadiran PAP sebagai mitra pemerintah untuk mengawal seluruh aktivitas pembangunan yang ada di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo kepada Papua.

“Pemuda Adat Papua hadir untuk turut serta mengawal pembangunan nasional yang dilakukan Presiden Joko Widodo bagi NKRI. Ini bukti-bukti anak-anak PAP telah lakukan dan ini merupakan bagian komitmen Pemuda Papua untuk menjaga kedaulatan negara dan pembangunan nasional,” jelasnya.

Ditambahkan, kehadiran pemuda Papua di Tanah Papua maupun nusantara merupakan bagian kebersamaan untuk turut serta membangun republik ini.

“Kehadiran PAP merupakan bagian dari peran menjaga republik ini. HUT RI ke-74 ini merupakan semangat nasional yang kami gemakan dari ufuk timur NKRI,” ujarnya.

Kata Nusy, pemuda Papua kini mencoba mengubah cara berpikir dengan lebih menonjolkan kemampuan individu sesuai perkembangan zaman. Selama ini katanya, pemuda Papua lebih banyak melakukan gerakan politik. Namun kini mesti mulai dengan era baru. Kondisi kekinian inilah yang mesti diperlihatkan dan kepentingan menyelamatkan masa depan generasi Pemuda Papua untuk tetap kokoh berkarya dalam bingkai NKRI.

“Pemuda Papua akan mencoba membuat data base berapa banyak pemuda Papua yang memiliki kemampuan dalam berbagai bidang dan kita sampaikan data itu kementerian terkait agar pemuda Papua yang memiliki kemampuan ini dapat diberdayakan,” imbuhnya.

Dewan Penasehat PAP Natan Ansanay menambahkan, kehadiran PAP diharapkan dapat menyuarakan aspirasi semua masyarakat Papua dan peran organisasi itu di Tanah Papua dan di negara ini agar orang Papua tidak dikonotasikan dan didiskriminasi oleh negara karena orang Papua adalah bagian dari NKRI.

“Kami harap kehadiran PAP ini didukung semua pihak terutama Forkopimda agar kami bersama-sama mengawal pembangunan di tanah ini. Kami PAP menyampaikan selama menyambut HUT RI ke-74,” kata Natan Ansanay.

Sementara itu, Pengurus PAP, Marinus Yaung menegaskan, PAP tidak berada di antara kepentingan NKRI harga mati atau Papua mardeka harga mati. PAP tidak membawahi kepentingan siapapun, namun memperjuangkan kepentingan adat orang Papua.

“Kepentingan adat ini jalannya banyak. Ada banyak persoalan pemuda yang harus kita persiapkan. Kita ini generasi yang tertinggal sehingga mesti mempersiapkan diri kita dengan baik,” katanya.

Apalagi, kata Marianus Young, bonus demografi itu akan menjadi bencana orang Papua, jika kualita orang mudanya tidak dipersiapkan dengan baik, terutama sektor pendidikan yang harus dipersiapkan dan PAP akan menjadi corong untuk itu.

“Selain itu, di sektor kesehatan. Ada banyak anak Papua yang bermasalah dengan kesehatan. Kami akan perhatikan hal itu,” tandasnya.

Dikatakan, PAP akan mencoba menyelamatkan masa depan generasi muda Papua, sehingga kehadiran PAP menjadi solusi, bukan menambah beban bagi pemerintah daerah dengan banyaknya organisasi ini.   

“Harapan saya PAP ke depan mampu bekerja maksimal. Menyelamatkan masa depan generasi muda Papua. Apalagi, kita ada di era berbeda sebelumnya, era dimana kapabilitas, kompetensi keilmuanmu akan menyelamatkan masa depan orang Papua, bukan lagi Otsus Plus, bukan lagi Otsus, itu tidak,” tandasnya.

Untuk itu, Marianus Young mengingatkan kepada seluruh pemuda Papua untuk memiliki kompetensi, kapabilitas untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Kita coba mengalahkan gelombang besar bonus demografi, supaya masa depan mereka bisa mereka lihat, kita tidak mau generasi ini seperti katak dalam tempurung. PAP ini hadir menjadi solusi bagi persoalan pemuda di Papua,” jelasnya.

Bahkan, Marianus Young menegaskan kehadiran PAP bukan menjadi kompetitor baru bagi KNPI atau KNPB. “Sekali lagi PAP hadir bukan jadi kompetitor KNPI atau KNPB. Itu bukan. Kita mau menjadi mitra bersama untuk kita selamatkan generasi muda Papua hari ini, selamatkan masa depan mereka,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *