JAYAPURA, Papuaterkini.com – Fraksi Gerindra DPR Papua menggelar hearing dialog bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fattahul Muluk, Jayapura, Papua, di Kota Jayapura, pada 15 Juli 2019.
Kegiatan untuk menjaring aspirasi ini, dipimpin langsung Ketua Fraksi Gerindra DPR Papua, Radius Simbolon didampingi Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Papua, Natan Pahabol dan anggotanya, Otniel Hindom.
Selain itu, dihadiri Fraksi Gerindra DPRD Kota Jayapura dan pengurus dan kader Partai Gerindra Kota Jayapura.
Dalam hearing dialog bersama BEM IAIN Fattahul Muluk Papua berlangsung dengan santai, namun menariknya banyak masukan dari mahasiswa terkait kondisi yang terjadi di Kota Jayapura khususnya, Papua pada umumnya.
Usai pertemuan itu, Ketua Fraksi Gerindra DPR Papua, Radius Simbolon mengatakan, jika Fraksi Gerindra mendapatkan masukan dan saran serta aspirasi dari BEM IAIN Fattahul Muluk, terkait berbagai permasalahan yang ada di Kota Jayapura.
Apalagi, kata Radius Simbolon, menyikapi situasi saat ini, terutama menyangkut pengangkatan tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kami minta kepada Pemkot Jayapura untuk mengupayakan pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN,” kata Radius Simbolon.
Selain itu, meminta pemerintah untuk memperhatikan nasib masyarakat adat dan permasalahan tanah yang ada di Kota Jayapura.
Tidak hanya itu, Fraksi Gerindra DPR Papua mengharapkan pemerintah memberikan modal usaha bagi pengusaha muda dan pemuda produktif yang ada di Kota Jayapura.
Radius Simbolon mengatakan, dari hasil dialog itu, pihaknya juga meminta pemerintah daerah agar senantiasai mensosialisasikan peraturan daerah (Perda) minuman keras dan bahaya narkoba guna mencegah penyebaran dan melakukan penertiban terhadap penyebarannya di kalangan pemuda, anak-anak dan perempuan.
Terkait pendaftaran anak sekolah, Radius meminta kepada Pemkot Jayapura untuk mensosialisasikan tentang zonasi pendidikan, sehingga tidak jadi permasalahan di kemudina hari.
“Ya, kami harap untuk mengatasi berbagai persoalan di Kota Jayapura, Pemkot bisa meningkatkan dialog dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, tokoh pemuda serta tokoh perempuan agar masyarakat dapat hidup saling menghormati satu sama lain, sehingga tercipta kedamaian dan kerukunan hidup dalam bermasyarakat,” pungkasnya. (bat)