Buka FGD Pengembangan Pangan Lokal, Wabup Giri Ajak Masyarakat Jaga Hutan Sagu

banner 120x600
banner 468x60
Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro, didampingi Kadis Perkebunan dan Peternakan Ir. H. Sambodo Samiyana, MSi, Kadis TPH Adofl Yoku, SP, MM dan Kadis Ketahanan Pangan Ir. Tasrief Thayeb dalam FGD Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu di Hotel HoreX Sentani, Rabu (16/10/2019).

SENTANI, Papuaterkini.com – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Universitas Papua (UNIPA) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu, Pengembangan Hulu Hilir Kakao dan Ikan dalam menunjang ketahanan pangan di Hotel HoreX, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/10/2019).

Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro ini, membahas ketahanan pangan lokal itu dalam rangka menunjang ketahanan pangan di Bumi Khenambay Umbay.

Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro mengatakan, untuk mengembangkan pangan lokal ini, tentunya harus ada perlindungan juga untuk merawatnya agar pengembangan dapat berjalan dengan baik. Sebab itu, forum FGD ini sangat baik sekali untuk dilakukan.

“Dengan adanya FGD ini, kita masih bisa merawat dan menjaga potensi pangan lokal untuk dikembangkan salah satunya hutan sagu yang kita miliki ini. Supaya kita bisa lebih produktif pada alam itu sendiri,” kata Wabup Giri Wijayantoro.

Dikatakan, untuk bisa produktifkan pangan lokal ini, tentunya harus ada inovasi didalamnya agar bisa produktif seperti di tempat yang lain contohnya di Riau.

“Saya pikir kita punya hutan sagu yang cukup, hanya saja tinggal kita menjaga dan merawatnya agar produksinya bisa lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat lokal untuk turut berpatisipasi menjaga hutan sagu,” ajaknya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Ir. H. Sambodo Samiyana, MSi, mengatakan, Bupati Jayapura telah menjadikan kakao, sagu dan ikan itu sebagai ekonomi andalan. Namun, ketiga pangan lokal ini mempunyai cukup banyak masalah.

“Salah satunya itu sagu. Nah, sagu ini kita mau jadikan industri, sementara lahannya sangat terbatas. Oleh karena itu, kita harus membudidayakannya terlebih dahulu dan kita juga harus membuat satu formulasi yang bagus,” katanya.

Karena itu, pria yang akrab disapa Doddy ini mengatakan, FGD itu untuk pengembangan beberapa pangan lokal yang bermasalah agar bisa lebih baik lagi dari yang sebelumnya.

“Jadi, FGD ini bertujuan untuk mengembangkan pangan lokal berbasis sagu, pengembangan hulu hilir kakao dan ikan,” imbuh Doddy yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura. (irf/bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *