Fraksi Gerindra: Penyuluh Agama Harus Diberikan Perhatian Pemerintah

Anggota Fraksi Gerindra DPR Papua, DR Ronald Engko bersama Otniel Hindom dan Marthinus Adii foto bersama penyuluh agama Kanwil Kemenag Jayapura, 19 Agustus 2019.
banner 120x600
banner 468x60

Anggota Fraksi Gerindra DPR Papua, DR Ronald Engko bersama Otniel Hindom dan Marthinus Adii foto bersama penyuluh agama Kanwil Kemenag Jayapura, 19 Agustus 2019.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Fraksi Gerindra DPR Papua meminta pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan perhatian serius terhadap penyuluh agama yang bekerja dan bertugas di daerah itu.

Apalagi, Fraksi Gerindra DPR Papua menilai jika peran para penyuluh agama di daerah itu sangat penting dan strategis bagi pembangunan mental spiritual masyarakat.

“Jadi, para penyuluh agama ini, sangat penting dan harus mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Jayapura,” kata Anggota Fraksi Gerindra DPR Papua, DR Ronald E Engko didampingi Anggota Fraksi DPR Papua, Otniel Hindom dan Marthinus Adii dalam pertemuan dengan para Penyuluh Agama Kementerian Agama Kabupaten Jayapura, di Ruang Banggar DPR Papua, 19 Agustus 2019.

Bahkan, kata Ronald Engko, peran mereka sangat strategis ketika terjadi konflik di daerah itu, jangan justru mereka dimanfaatkan untuk menjadi ‘pemadam kebakaran’ saja ketika ada masalah.

Dalam dialog bersama penyuluh itu, diakui Ronald Engko, memang banyak keluhan, termasuk menyangkut keinginan mereka untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil.

Untuk itu, Fraksi Gerindra DPR Papua meminta kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan dialog dengan para tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, juga masyarakat agar masyarakat dapat hidup saling menghormati satu sama lain sehingga tercipta kedamaian dan kerukunan dalam hidup bermasyaraka.

Pemerintah Daerah diharapkan lebih pro aktif terhadap aspirasi masyarakat yang berkembang didaerah terpencil, dengan keadaan ekonomi yang begitu tinggi karena faktor transportasi yang masih belum memadai;

Ditambahkan, dalam masalah rasisme dan intoleransi, dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, maka pemerintah perlu melibatkan penyuluh agama ini untuk turun langsung ditengah masyarakat atau umat.

“Mengharapkan kepada pemerintah agar dapat mengusut tuntas perlakuan intoleran dan rasisme yang diterima oleh mahasiswa Papua yang berada di Surabaya,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *