JAYAPURA, Papuaterkini.com – Fraksi Gerindra DPR Papua terus berupaya menjaring aspirasi dari berbagai kalangan, termasuk bersama Ikatakan Mahasiswa Muslim Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura melalui dialog di Ruang Banggar DPR Papua, 11 Oktober 2019.
Ketua Fraksi Gerindra DPR Papua, Radius Simbolon mengakui, jika melalui dialog, tentu banyak informasi dan masukan dari berbagai aspek pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan kesehatan juga kebersamaan antara suku, golongan agama dan elit-elit politik yang ada di daerah Papua pada umumnya dan Kota Jayapura khususnya.
“Banyak masukan penting yang kami terima dari mahasiswa dari hasil dialog tadi,” kata Radius Simbolon, usai pertemuan didampingi Anggota Fraksi Gerindra DPR Papua, Ronald E Engko dan Irenius Liku Bolly.
Dalam dialog itu, kata Radius Simbolon, masukan mereka sangat penting terutama melakukan upaya pertolongan pertama dan penanganan pengungsi dan korban dari kasus kerusuhan di Kota Wamena, Papua, beberapa waktu lalu.
“Mengupayakan ketertiban masyarakat dari oknum-oknum intoleran yang dapat mengarahkan isu kasus Wamena menjadi konflik horizontal antar etnis,” tegas Radius Simbolon.
Untuk itu, Fraksi Gerindra DPR Papua meminta kepada pemerintah agar menjaga situasi di Kota Jayapura dari tindakan intoleran dalam beragama dan etnis.
Selain itu, mengharapkan kepada pemerintah agar dapat meredam aksi Aliansi Mahasiswa Papua (Exodus) dari perbuatan provokasi dan atau melakukan tindakan anarkis dengan mengatasnamakan Orang Asli Papua.
“Kami harap kepada pemerintah agar dapat mengusut tuntas perlakuan intoleran dan rasisme yang diterima oleh mahasiswa Papua yang berada di Surabaya,” ujarnya.
Dalam kesempatan dialog dengan mahasiswa ini, Fraksi Gerindra DPR Papua meminta Pemerintah dapat melibatkan mahasiswa atau generasi muda asli Papua dalam hajatan PON XX di Papua.
“Ini sangat penting untuk melibatkan mahasiswa atau generasi muda dalam mensukseskan PON XX di Papua, misalnya sebagai relawan PON,” imbuhnya. (bat)